SURABAYA - Pemilu serentak 17 April 2019 membuat sejumlah partai politik (parpol) di Jawa Timur, keder. Ketokohan capres/cawapres yang lebih dominan, ternyata mengikis ketokohan calon legislatif (caleg). Rakyat pun kebingungan menentukan dukungan saat berada di bilik suara.
Ketua DPD Partai Golkar Zainudin Amali mengatakan, banyak energi terbuang menghadapi Pemilu 2019. “Rakyat yang memilih bingung begitu melihat surat suara. Karena rakyat terkosentrasi dengan pilpres,” tandas Zainudin Amali, Rabu, (17/4) petang.
Lanjut dia, di Pemilu 2014, Partai Golkar menarget 13 kursi dari 87 kursi untuk DPR RI. Sedangkan target kursi di pemilu tahun ini untuk DPRD Jatim dari 11 kursi menjadi 17 kursi. Untuk nasional, Golkar menargetkan 110 kursi. “Target 110 kursi DPR RI secara nasional. Sehingga Pak Erlanggar Hartarto bisa mengembalikan sejarah setelah reformasi ,” kata Zainudin Amali.
Berubahnya sistem Pemilu 2019, Partai Golkar siap mengusulkan revisi UU 7/2017 tentang Pemilu. Upaya itu dilakukan agar pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang kembali dipisahkan. Terpisah, Sekretaris DPW Partai Gerindra Jatim Anwar Sadat, menargetkan 22 sampai 24 kursi di DPRD Jatim.
Upaya itu, lanjut Anwar Sadat karena control effect dari Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. “Target Partai Gerindra itu relevan. Kami akan memperoleh kursi terbanyak di Pemilu 2019,” tandas dia.
Meraih suara terbanyak di Pemilu 2019, bagi Gerindra sangat mungkin. “Karena Gerindra mempunyai calon, punya integritas, punya kompetensi yang baik dan punya tujuan yang visioner,” sambung Anwar Sadat.
Dia sangat yakin bahwa hadirnya Pak Prabowo Subianto sebagai capres, bisa memenangkan Gerindra sebagai peserta Pemilu 2019. Sementara itu, DPD Partai Demokrat Jatim menargetkan hasil Pileg 2019 mendapat dukungan 18 kursi di DPRD Jatim. Sedangkan di DPR RI melalui Dapil Jatim mendapat dukungan 14 perwakilan.
Sementara, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio menerangkan, sejumlah survey baik internal maupun survey eksternal, menjadi pedoman hasil pemilu. Menurut Renville, pelaksanaan pileg dan pilpres serentak tidak mempengaruhi target Partai Demokrat mendapatkan 18 kursi di DPRD Jatim.
“Tidak terpengaruh. Karena caleg dan Partai Demokrat mempunyai program terpisah dengan capres atau cawapres,” tandas dia.
Sedangkan hasil hitung cepat (quick count) Pileg 2019, lembaga survei CSIS, Litbang Kompas dan Indo Barometer mencatat sembilan partai berhasil melampaui ambang batas parlemen (parliamentary treshold) sebesar 4 persen.
Kesembilan partai itu adalah PDI Perjuangan (20,5 persen), Golkar (13 persen), Gerindra (11,9 persen), PKB (10,1 persen), NasDem (8,2 persen), PKS (7,9), Demokrat (7,2 persen), PAN (6,4 persen), PPP (5,2 persen). Keunggulan PDIP dibuntuti oleh Gerindra (12,68 persen), Golkar (12,20 persen), PKS (9,31 persen), PKB (8,85 persen), NasDem (7,60 persen), Demokrat (7,12 persen), PAN (6,01 persen), dan PPP (4,36 persen). (day/nov)