Sistem Rujukan JKN, Permudah Hariyanto Manfaatkan Layanan

Sabtu 06-12-2025,13:16 WIB
Reporter : Sutopo
Editor : Muhammad Ridho

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Kemudahan akses layanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi harapan setiap peserta. Hal ini dirasakan langsung oleh Muhamad Hariyanto (36), warga Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.

Beberapa waktu lalu, ibunya harus menjalani perawatan inap di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan. Ia sempat panik karena tidak membawa surat rujukan. Namun, kekhawatiran itu sirna karena sang ibu dapat segera ditangani melalui Unit Gawat Darurat (UGD).


Mini Kidi--

Hariyanto mengaku layanan JKN sangat memudahkan proses administrasi. Ia pun bersyukur jika ibunya tetap mendapatkan layanan dengan sangat baik.

“Awalnya saya bingung apakah ibu bisa langsung mendapat pelayanan rumah sakit. Saat itu saya datang tengah malam karena kondisi ibu lemas dan hampir pingsan. Saya hanya membawa KTP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kedua kartu tersebut saya serahkan kepada petugas administrasi. Bersyukur, sembari ibu diperiksa dokter, administrasi dinyatakan lengkap. Kami tidak ditolak meski tanpa rujukan,” ujarnya.

BACA JUGA:Peserta JKN Wajib Tahu, Cara Penonaktifan Bagi Peserta yang Meninggal Dunia

Selama tujuh hari perawatan, Hariyanto tidak mengeluarkan biaya tambahan. Ia menilai pelayanan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan sangat baik. Tim medis rutin memberikan penjelasan mengenai mekanisme rujukan.

“Kami jadi paham bahwa rujukan adalah sistem berjenjang dari faskes pertama ke tingkat lanjutan. Namun, untuk kondisi darurat, rujukan tidak diperlukan,” jelasnya.

Sistem rujukan, menurutnya, bukan untuk mempersulit peserta, melainkan agar layanan lebih teratur dan tepat sasaran. Pengalaman tersebut membuat Hariyanto lebih memahami prosedur saat mengantar ibunya berobat rawat jalan.

“Setelah kondisi ibu membaik dan pulang, tiga hari kemudian kami kembali kontrol ke rumah sakit dengan surat pengantar. Proses pemeriksaan dan peresepan obat berjalan cepat. Dua minggu kemudian, kami kembali berobat dengan rujukan dari faskes pertama. Semua berjalan lancar,” tuturnya.

BACA JUGA:Mobile JKN Jadi Solusi Praktis Urus Administrasi Peserta dengan Mudah dan Cepat

Hariyanto berharap program JKN terus berlanjut karena sangat membantu masyarakat.

“Tanpa JKN, biaya berobat akan menguras kantong. Kita harus mematuhi prosedur agar layanan berjalan baik. Tidak semua penyakit perlu dirujuk ke faskes lanjutan. Sistem rujukan membuat layanan tertata dan berkualitas. Kami sekeluarga merasa tenang dan terbantu. Terima kasih BPJS Kesehatan, semoga program ini berlangsung selamanya,” pungkasnya.

Selanjutnya, pengalaman Hariyanto membuktikan jika kepatuhan terhadap prosedur layanan JKN wajib untuk dipahami.

“Sekali lagi tidak ada yang rumit jika aturan yang benar dipahami. Apalagi informasi yang diberikan oleh petugas administrasi sangat memuaskan. Selanjutnya saya sekeluarga sekali menjadi peserta JKN yang manfaatnya sangat besar dan iurannya terjangku,” tutupnya dengan bahagia. (top)

Kategori :