SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Di balik ingar bingar Kota Surabaya terselip sebuah kampung di wilayah Dupak Magersari RW 9, Kelurahan Jepara, Surabaya yang dikenal dengan sebutan Kampung Dandang, di mana terdapat pengerajin Dandang yang masih bertahan hingga sekarang.
Berawal dari tahun 1970an, warga yang tinggal di Dupak Magersari mulai satu persatu menjadi pengrajin dandang di halaman depan rumah, seiring berjalannya waktu diteruskan ke generasi berikutnya.
BACA JUGA:Kampung Mural Jetis Wetan Tampilkan Kreativitas Warga Ubah Lingkungan Jadi Lebih Indah
Mini Kidi--
Pengerajin dandang yang bertahan hingga kini berjumlah 9 orang yang awalnya dari puluhan orang, penyebab menurun jumlah pengerajin disebabkan oleh banyak dari mereka yang memilih pindah kota dan keturunan tidak mau meneruskan keterampilan orang tua mereka.
Setiap hari, warga yang mendiami kampung dandang selalu mendengarkan alunan suara pembuatan dandang ditiap sudut kampung yang berada didekat rel kereta api.
BACA JUGA:Polwan Sidoarjo Edukasi Bijak Penggunaan Gadget di Kampung Lali Gadget
Salah satu pengerajin yang masih eksis adalah Miski, yang kini berusia 60 tahun tetap memproduksi dandang meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
"Kalau di tempat saya ini 1 hari bisa 30-40 tergantung besar kecil dengan harga menyesuaikan ukuran, Kalau dandang 5 kilo sekitar Rp130 ribu," ujarnya, Kamis, 4 Desember 2025.
Ia menambahkan bahwa permintaan untuk produk dandang buatan mereka hingga ke luar pulau bukan hanya diwilayah Surabaya dan sekitarnya.
BACA JUGA:Kampung Kendali PTM Diluncurkan, Kota Madiun Genjot Pengendalian Diabetes dan Hipertensi
Secara mengejutkan,miskin mengatakan Kampung Dandang pernah mendapat pesanan mencetak plat nomor dari luar negeri.
"Permintaan itu sekitar 4.000 pasang plat nomor motor dari Negara Timor Leste," ungkap Miski.
Permintaan ini berawal dari langganan di toko bahan baku dandang. Toko tersebut mempertemukan Miskin dengan orang Timor Leste yang akhirnya menjalin kerja sama. Walaupun proyek ini tidak terus-menerus, ia sempat mendapat pesanan setelah berhenti lima tahun.
BACA JUGA:Kampung Semanggi Benowo Surabaya Raih Penghargaan Inovasi Daerah Terbaik Jatim 2025