Ketika Alam Tak Lagi Bersahabat, Salah Siapa?

Senin 01-12-2025,07:12 WIB
Reporter : Eko Yudiono
Editor : Eko Yudiono

Ratusan orang meninggal dalam Bencana Sumatra. Banyaknya korban jadi pengingat bahwa bencana bukan hanya karena Tuhan murka.

Bisa jadi bencana karena salah kita. Banyaknya hutan yang gundul jadi salah satu penyebab Utama. Manusialah yang sebenarnya paling bertanggung jawab. Hutan ditebang tanpa reboisasi. Gundul. Akar tercerabut dan tanah menjadi goyah.

Tanah dikeruk tanpa peduli ekosistem. Tak seimbang. Alam pun murka. Bencana! Penyesalan akhirnya yang tersisa.

Miris jika melihat hutan digunduli. Bukan hanya di Sumatra. Kalimantan hingga Papua kita sudah melihatnya.
Memang, pohon-pohon yang ditebang bisa Kembali tumbuh alami. Tapi jelas membutuhkan waktu.

Akar pohon sebagai peredam air hilang. Akibatnya banjir dan tanah longsor tak terelakkan. Manusia hanya bisa kaget Ketika korban mencapai ratusan jiwa.

Ramai-ramai empati tapi sayangnya sudah terlambat. Manusia tidak sadar bahwa bencana adalah hasil Tindakan mereka yang membabi buta.

BACA JUGA:Pentingnya Menjaga Pikiran Tetap Waras

BACA JUGA:Bobi Bos! Hajat Hidup Orang Banyak Dikuasai Negara


Mini Kidi--

Sudah saatnya generasi Z (Gen-Z) ikut bersuara. Platform yang cocok untuk mengkampanyekan ya media sosial. Karena dengan Medsos suara mereka bisa didengar.

Tidak perlu berhadapan langsung dengan DPR di Senayan. Terlalu ribet. Bertele-tele dan terkadang tidak ada gunanya.
Paling-paling pengambil keputusan hanya bicara politis. Mudah ditebak endingnya.

Saatnya lebih mengkampanyekan pentingnya menjaga alam. Melestarikan lingkungan dan ekosistem yang ada. 
Jangan hanya joget-joget dan pamer body yang hanya menambah dosa.

Harus segera dilakukan, jika tidak niscaya anak-cucu kelak tidak akan lagi melihatnya pemandangan hijau.

Indonesia dengan istilah Zamrud Katulistiwa hanya tinggal cerita. Imbasnya, gersang berkepanjangan dan bencana tak terelakkan. 

Mau sampai kapan kita tidak sadar lingkungan? Alam bukan hanya sekadar warisan melainkan titipan yang harus dijaga. Dijaga dari tangan-tangan jahat sehingga tidak lagi menjadi bencana yang menelan korban jiwa. Cukup!

Kategori :