JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Berkeinginan meningkatkan pelayanan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menggelar rapat dengar pendapat (Hearing), Senin 24 November 2025. Dalam agenda tersebut, jajaran RSUD Jombang serta RSUD Ploso dihadirkan oleh wakil rakyat di gedung legislatif.
“Jadi kemarin agendanya selain silaturahmi, kami juga ingin meningkatkan pelayanan di dua rumah sakit tersebut,” papar Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang, Erna Kuswati Selasa, 25 November 2025.
BACA JUGA:Dibahas Intens di Hearing Komisi D DPRD Jombang, Polemik Bonus Pelatih Berakhir Damai
Mini Kidi--
Dijelaskan olehnya, selain dengan adanya dukungan peralatan baru. Berupa, keberadaan CT Scan yang bisa mendeteksi potensi penyakit sejak dini. “Untuk RSUD Jombang sudah ada alat CT Scan baru, dan hal ini bisa menambah kapasitas pelayanan terhadap masyarakat. Belum lagi alat untuk pemasangan serta tim dokter untuk pemasangan kateter jantung, hingga keberadaan alat pendeteksi sumbatan sejak dini,” jelasnya.
Seiring dukungan alat serta tim dokter, lanjut Wakil Ketua Komisi D, kalangan legislatif juga membahas tata ulang parkir di RSUD Jombang. “Kami juga berkeinginan untuk dilakukan penataan parkir, dengan adanya lahan yang baru. Opsi yang paling memungkinkan, yakni pemindahan gedung Dinas kependudukan dan Catatan Sipil serta gedung eks Dinas Kesehatan yang bakal digunakan untuk instalasi gizi,” lanjut Politisi PKB itu.
Sementara untuk RSUD Ploso, sebutnya, kini sudah naik kelas dari tipe D ke C. seiring kenaikan ini, harus disikapi dengan dukungan tim dokter spesialis. “Untuk RSUD Ploso kini sudah naik kelas, dari tipe D ke C. Olehnya, harus ada pembenahan dengan adanya tambahan dokter-dokter spesialis,” sebutnya.
Keberadaan tim dokter tadi, bakal dijadikan untuk mewujudkan keberadaan poli sesuai dengan kebutuhan. “Jadi salah satu syarat yakni harus ada poli sesuai kompetensi masing-masing dokter. Dan dengan dukungan direktur baru, hal tersebut pasti dapat dilakukan,” terang Wakil Ketua Komisi D.
Bukan hanya sebatas kebutuhan poli, keberadaan tim dokter juga dibutuhkan untuk tujuan visit bagi pasien rawat inap. “Dengan adanya dokter spesialis, visit pasien rawat inap sangat dimungkinkan. Dan untuk RSUD Ploso sendiri, memang belum ada dokter urologi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Komisi C DPRD Jombang Sidak Proyek Jembatan Gedung Kesenian yang Dipastikan Molor
Sesuai paparan saat hearing, dua rumah sakit plat merah tadi belum memiliki hemodialisis. Dimana Hemodialisis adalah prosedur cuci darah untuk membersihkan darah dari limbah dan kelebihan cairan saat ginjal tidak berfungsi dengan baik. “Sebagai inovasi, bakal dilakukan pengadaan alat untuk hemodialisis. Jadi bagi pasien yang hendak melakukan cuci darah, bisa langsung dilayani oleh dua rumah sakit dimaksud,” pungkas Erna.(wan/war)