Kredibilitas Kebijakan dan Daya Saing Investor
Keberhasilan menjaga inflasi tetap rendah, pertumbuhan ekonomi yang solid, reli saham yang stabil, serta arus FDI yang meningkat menunjukkan kedaulatan makro Indonesia. Ekspektasi inflasi yang terkendali memberikan ruang bagi kebijakan moneter untuk ekspansi yang terarah tanpa menimbulkan risiko terhadap stabilitas pasar keuangan.
BACA JUGA:Prabowo: Tidak Boleh Ada Mafia dalam Pemerintahan, Setiap Rupiah Harus Dijaga untuk Rakyat
Investor global pun terus menaruh minat terhadap Indonesia, didorong oleh kejelasan arah kebijakan, bonus demografi yang potensial, dan komitmen kuat terhadap transisi energi. Pemerintah menunjukkan komitmen jangka panjang untuk menjaga stabilitas makro yang menjadi faktor utama dalam memperkuat kredibilitas Indonesia sebagai destinasi investasi yang terpercaya.
Melihat tren ekonomi terkini, Indonesia menunjukkan postur yang penuh kepercayaan diri namun tetap realistis. Kombinasi reformasi institusional, peningkatan investasi, dan tata kelola yang prudent menjadikan ekonomi nasional lebih tahan terhadap guncangan global.
BACA JUGA:Prabowo: Boleh Berbeda dan Bersaing, Tapi Indonesia Harus Tetap Satu Keluarga
Dengan inflasi yang diperkirakan menurun menuju ambang 2 persen dan pertumbuhan PDB di sekitar 5,8 persen, Indonesia kini berdiri sebagai teladan ketahanan makro di kawasan ASEAN. Dalam pandangan Shan Saeed, “Indonesia adalah tangan yang stabil di tengah turbulensi global, sekaligus simbol kemakmuran yang disiplin.”
BACA JUGA:Prabowo: Pemimpin Harus Mau Dikoreksi, Pengabdian Dijalankan dengan Ikhlas
Makna dari pernyataan tersebut menggambarkan arah yang jelas: ekonomi Indonesia bergerak maju dengan fondasi kuat, keyakinan pasar yang solid, serta kebijakan yang berpihak pada keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.
Semua angka ringkasan untuk Januari–September 2025, detail untuk September saja terlampir dalam paparan.
Ekonomi Indonesia tetap solid: ekspor naik, impor terkendali, inflasi terjaga, dan neraca perdagangan surplus 65 bulan berturut-turut.
???????? Kinerja Perdagangan Luar Negeri
- Ekspor mencapai US$ 209,8 miliar (+8,14 persen yoy).
- Impor periode sama US$176,3 miliar (+2,62% yoy).