Inilah Pesan Wabup Lumajang Terkait Program KUR

Rabu 22-10-2025,12:16 WIB
Reporter : Agus Sucipto
Editor : Muhammad Ridho

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha), menegaskan satu prinsip penting dalam pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni “Gunakan KUR untuk kegiatan produktif, bukan konsumtif.”

Pesan itu bukan sekadar imbauan formal. Menurut Mas Yudha, setiap rupiah dana publik yang digulirkan melalui KUR mengandung tanggung jawab moral dan sosial. 

BACA JUGA:Polsek Lumajang Kota Kawal Lomba Burung Berkicau Piala Wakil Bupati Lumajang Cup 2025

Ia menyebut hal ini sebagai pendidikan ekonomi dasar, yang menanamkan literasi finansial di masyarakat.

“KUR harus dimaknai sebagai alat produksi. Jangan digunakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, karena itu tidak membangun kemandirian ekonomi,” ujarnya saat dikonfirmasi usai kegiatan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR)  800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa, 21 Oktober 2025.

BACA JUGA:Polsek Tekung Amankan Safari Ramadan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang di Ponpes Nurul Faroh

Pendekatan ini memberi masyarakat kesempatan untuk belajar mengelola modal dengan bijak. Dari tahap perencanaan usaha hingga pengelolaan keuntungan, pelaku UMKM diajak untuk mengoptimalkan setiap dana yang mereka terima sehingga dapat bertransformasi menjadi usaha yang berkelanjutan.

“Melalui KUR, masyarakat belajar merencanakan usaha, mengatur arus kas, dan mengembangkan strategi agar hasilnya maksimal,” tambah Mas Yudha.

BACA JUGA:Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma Resmi Dilantik Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lumajang

Menurutnya, prinsip edukasi ekonomi ini membekali masyarakat dengan kemampuan untuk mengambil keputusan finansial yang cerdas. Ia menekankan, literasi finansial dan tanggung jawab terhadap dana publik adalah fondasi agar ekonomi rakyat tumbuh sehat dan mandiri.

Dengan pendekatan tersebut, KUR tidak sekadar menjadi pinjaman, melainkan alat transformasi ekonomi. Pelaku usaha belajar mengubah modal menjadi peluang, peluang menjadi produk, dan produk menjadi sumber kesejahteraan bagi diri sendiri maupun komunitas sekitar.

“Jika masyarakat memahami prinsip ini, dampaknya bukan hanya ekonomi individu, tetapi juga pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan,” pungkas Mas Yudha. ( Ags )

Kategori :