Tragedi Ponpes Al Khoziny, Jangan Pengelola yang Disalahkan, Pemerintah Harus Ikut Bertanggungjawab

Senin 13-10-2025,12:48 WIB
Reporter : Budi Joko Santoso
Editor : Fatkhul Aziz

SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Tragedi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo jangan sedikit-dikit memvonis pengelola dan pengurus ponpes lalai. Jangan mereka yang langsung disalahkan karena tragedi itu.

Pernyataan ini disampai Ketua Peradi Sidoarjo Yunus Susanto SH. "Saya lihat semua orang dengan serta merta memvonis dan menyalahkan pengelola dan pengurus ponpes. Tapi menurut saya, itu tidak adil. Ada yang harus lebih bertanggungjawab lagi dari tragedi ini," ujarnya kepada Memorandum, Senin 13 Oktober 2025 siang.

BACA JUGA:Tragedi Ponpes Al Khoziny Diduga Kuat Akibat Human Error, Praktisi Hukum Sebut Ada Unsur Pidana


Mini Kidi--

Siapa yang harus bertanggungjawab dari tragedi ini? Menurut praktisi hukum yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia hukum tanah air ini, yang harus ikut bertanggungjawab dalam tragedi ini adalah pemerintah. "Pemerintah seharusnya mengawasi dan mendampingi ponpes ketika membangun gedung. Tragedi ini tidak akan terjadi bila pengawasan pembangunan dilakukan dengan baik oleh pemerintah," jelasnya.

Dalam regulasinya, lanjut dia, pembangunan gedung harus disertai perizinan seperti IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Seharus pemerintah melakukan pengawasan setiap pembangunan gedung. Begitu melihat atau mendengar ada pembangunan gedung tanpa dilengkapi perizinan, pemerintah wajib turun. "Jangan duduk di belakang meja saja. Harus turun dalam fungsi pengawasan pembangunan," paparnya.

BACA JUGA:13 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Belum Teridentifikasi

Tidak hanya pemerintah, masih kata dia, wakil rakyat juga harus bertanggungjawab. Begitu melihat ada pembangunan tanpa dilengkapi izin, dewan turun ke lokasi dan bisa menjembatani antara penanggungjawab pembangunan dan organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait pembangunan," urainya.

Seharusnya, susul dia, begitu tahu ada pembangunan gedung tanpa prosedur, dewan memanggil OPD dan pihak terkait. Dijembatani dan dicarikan kontraktor profesional. "Bukan hanya, pemerintah dan dewan membantu pendanaan agar ponpes bisa memiliki gedung yang bagus dan tidak membahayakan santri," jlentehnya.

BACA JUGA:Tangis Duka Iringi Pemakaman Santri Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny di Wonorejo Pasuruan

Yunus Susanto juga memaparkan, ponpes besar seperti Al Khoziny dan ponpes lainnya harus dibantu karena itu membesarkan nama Sidoarjo. Ponpes inu mencetak santri-santri handal dari kota-kota di tanah air karena pendidikannya diakui masyarakat puluhan tahun. "Jadi kalau ada kejadian seperti ini, jangan pengelola, pengasuh dan pengurus ponpes disalahkan dong," tandasnya.(san)

Kategori :