Alih-alih berjalan mulus dengan kebijakan itu, SPBU swasta mengurungkan niatnya untuk mengisi stok kosong dari si merah (Pertamina).
Hal ini ditolak oleh SPBU swasta lantaran BBM yang akan diisi dari Pertamina, telah bercampur dengan kandungan Etanol sekitar 3,5 persen.
BACA JUGA:Dari Kursi Kehormatan ke Kursi Pesakitan
BACA JUGA:Bumi Gonjang Ganjing
SPBU swasta menginginkan bahan baku BBM yang murni dan belum tercampur, hal ini dilakukan pihak SPBU swasta lantaran pihak swasta memiliki campuran zat adiktif formula yang berbeda dari Pertamina.
Pihak SPBU swasta tak ingin merusak kepercayaan masyarakat, dengan kualitas yang selama ini dipegang teguh oleh SPBU swasta.
BACA JUGA:Sandaran Ekonomi
BACA JUGA:Jalanan Lenggang, Dompet Ikut Kosong
Diketahui, lonjakan penggunaan SPBU swasta terjadi lantaran adanya permainan dari pihak Pertamina, yang melakukan pengoplosan terhadap BBM jenis Pertamax.
Pengoplosan membuat kepercayaan masyarakat terhadap SPBU Pertamina memudar, dan berbondong-bondong beralih ke SPBU swasta.
BACA JUGA:Rumor Kapolri
BACA JUGA:Dulu Sekutu, Kini Seteru
Saat SPBU swasta mengalami kekosongan, mau tidak mau masyarakat pun akhirnya menggunakan BBM milik pemerintah.
BACA JUGA:MBG Butuh Pengawalan Serius
BACA JUGA:Penguasa Jalanan
Mini Kidi--