Urban Farming Sasar Lahan Kosong

Minggu 14-06-2020,17:26 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, memorandum.co.id - Sempat tak terdengar gaungnya, urban farming kembali menggeliat di masa pandemi Covid-19. Kali ini sasaran urban farming adalah tanah kosong milik Pemkot Surabaya. Puluhan ribu jenis tanaman pangan gencar ditanam di lahan kosong. Sejak 28 Mei hingga 11 Juni, ada 30.653 batang ketela pohon yang telah ditanam. Untuk ketela rambat 3.774  jumlahnya, dan juga pohon pisang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang mengatakan, pihaknya memanfaatkan lahan kosong  sebagai tempat urban farming. "Tujuannya, untuk meningkatkan ketahanan pangan,” kata Herlambang. Untuk lokasinya, Herlambang menyebut, mulai dari rusun, bantaran sungai hingga bekas tanah kas desa (BTKD). Setidaknya ada 11 titik lokasi yang telah ditanami. Yakni, bantaran Sungai Jambangan, bantaran Sungai Kebon Agung, Kantor Kecamatan Jambangan, BTKD Jambangan, persil 12 RW  Kelurahan Kebraon,  Menanggal Timur, Dukuh Menanggal, Kelurahan Jeruk, Kebraon, dan Sumberrejo. “Masing-masing wilayah beragam yang ditanam. Ada yang ketela rambat, ketela pohon, pohon pisang, bahkan ada juga ketiganya ditanam di sana,” ungkapnya. Menurut dia, antusias masyarakat dalam mengelola urban farming ini cukup tinggi. Terbukti, setiap harinya tanaman-tanaman tersebut dirawat dengan baik. Apalagi, saat menuai hasilnya semuanya diserahkan kembali kepada masyarakat. Bahkan ada pula warga yang juga meminta bibit untuk ditanam sendiri di pekarangan rumah masing-masing. "Jadi tentu mereka sangat senang sekali. Dibantu juga dengan LPMK,” katanya. Menariknya, di halaman Kantor Balai Kota Surabaya juga ikut ditanami ratusan ketela rambat dan ribuan batang padi. Herlambang mengaku, penanaman di sekitar area balai kota dimulai sejak beberapa pekan yang lalu. “Totalnya 1.638 batang padi dan 274 ketela rambat. Kapan hari baru panen,” papar dia. Di samping itu, Herlambang juga menyatakan, bahwa DKPP Surabaya juga getol menambah tanaman pangan di taman hutan raya  dan  taman mangrove (KRM) selama beberapa minggu terakhir.(udi/tyo)  

Tags :
Kategori :

Terkait