Kementerian UMKM Apresiasi Komunitas Pembatik Difabel di Situbondo

Senin 06-10-2025,22:56 WIB
Reporter : Fatur Bahri
Editor : Aris Setyoadji

SITUBONDO, MEMORANDUM.CO.ID – Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM RI, Bagus Rachman, mengunjungi komunitas pembatik difabel di Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin 6 Oktober 2025.

Dalam kunjungan tersebut, Bagus Rachman didampingi Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo, Una Rio Prayogo.


Mini Kidi--

Bagus Rachman mengapresiasi semangat komunitas pembatik difabel yang terus berkarya meski memiliki keterbatasan fisik.

“Kementerian UMKM fokus pada kemandirian usaha UMKM, termasuk komunitas difabel di Situbondo,” kata Bagus Rachman.

BACA JUGA:Waketum Kritik Kepemimpinan DPC Demokrat Situbondo

Bagus bersama Bupati Rio dan Ketua TP PKK Una Rio juga mencoba membuat batik ciprat bersama komunitas pembatik difabel.

“Produk UMKM difabel memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan membutuhkan pendampingan serta akses pemasaran,” ujarnya.

Bagus menegaskan, Kementerian UMKM akan membantu mempromosikan produk UMKM difabel melalui pameran-pameran di dalam negeri.

BACA JUGA:Kementerian UMKM Lepas Ekspor 15 Ton Kopi Argopuro Situbondo ke Arab Saudi

“Harapannya produk UMKM difabel Situbondo dapat dikenal lebih luas dan memiliki pasar yang lebih besar,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan Deputi Kementerian UMKM ke komunitas pembatik difabel di Desa Kedungdowo.

“Selain melihat langsung proses pembuatan batik ciprat oleh para difabel, Deputi Kementerian UMKM juga ikut membatik bahkan memborong karya mereka,” kata Bupati Rio.

BACA JUGA:Bupati Rio dan Wabup Ulfi Salurkan Insentif Rp2,8 Miliar untuk 5.698 Kader Posyandu di Situbondo

Bupati Rio menjelaskan, batik ciprat karya para difabel memiliki nilai estetika dan sosial yang tinggi.

“Meskipun dengan keterbatasan fisik, para difabel dapat menciptakan karya batik yang sangat menarik,” ujarnya.

Ia menambahkan, para difabel diajari membuat batik ciprat karena mereka tidak dapat menggambar seperti batik pada umumnya.

BACA JUGA:BRI Situbondo Tegaskan Kasus Fraud Sudah Ditangani Sesuai Ketentuan Hukum

“Namun hasilnya sangat menarik dan memiliki nilai estetika tersendiri,” kata Bupati Rio.

Bupati Rio juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung dan memberdayakan para difabel.

“Kita tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga melibatkan universitas dan organisasi lainnya untuk membantu mereka,” jelasnya.

Bupati Rio yang juga menjadi Brand Ambassador Batik Ciprat Difabel berharap dukungan masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup para difabel dan memberi kesempatan yang sama dengan masyarakat lainnya.

BACA JUGA:24 Grup Band Meriahkan Sound Season 2025 di Pantai Pasir Putih Situbondo

“Batik Ciprat Difabel memiliki nilai sosial yang tinggi karena ada pemberdayaan difabel di dalamnya. Itu saya kira poin paling pentingnya,” tutup Bupati Rio.

Kategori :