Sapu Bersih Lingkungan, Remaja Masjid Miftahul Huda Ubah Sampah Jadi Berkah

Minggu 05-10-2025,16:01 WIB
Reporter : Alif Bintang
Editor : Fatkhul Aziz

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemandangan yang tak biasa tersaji di lingkungan sekitar Masjid Miftahul Huda, Minggu 5 Oktober 2025 pagi.

Para remaja masjid yang dinaungi oleh PAC LDII Rungkut Kidul tampak sibuk bergerak dari rumah ke rumah warga. Bukan untuk mengaji, melainkan untuk mengumpulkan tumpukan barang bekas.

BACA JUGA:Sahur on The Road Karang Taruna dan Remaja Masjid Sabilillah RW 13 Kebraon Berjalan Aman


Mini Kidi--

Aksi bersih-bersih lingkungan merupakan sebuah inisiatif cerdas. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah sampah sekaligus memupuk kepedulian sosial.

“Daripada barang-barang ini menumpuk dan menjadi masalah, lebih baik kami manfaatkan untuk kepentingan bersama,” kata Febri, salah satu pengurus masjid.

BACA JUGA:Kartar Kebraon Indah Permai dan Remas Sabilillah Peduli Korban Bencana Alam

Febri mengatakan, barang-barang yang tak terpakai akan dikelola, dijual, dan hasilnya dimanfaatkan kembali untuk kepentingan bersama.

Kegiatan yang telah menjadi agenda rutin setiap Minggu pagi ini melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Para bapak dan ibu fokus membersihkan area masjid, sedangkan barisan remaja dengan sigap mengambil peran mengumpulkan barang-barang bekas dari lingkungan sekitar.

BACA JUGA:Tanam 1.000 Bibit Mangrove, Kolaborasi Pemkot Bersama WVI Jaga Kelestarian Lingkungan Pesisir Surabaya

“Tujuan utamanya adalah mengurangi timbunan sampah di lingkungan dan mengajak masyarakat lebih aktif dalam mengelola limbah rumah tangga,” jelas Febri.

Menurutnya, upaya ini bukan hanya untuk meningkatkan kesadaran warga mengenai kebersihan lingkungan. Akan tetapi, juga sebagai wujud kerukunan dan kekompakan demi terwujudnya 29 karakter luhur generasi penerus LDII.

“Melalui kegiatan positif ini, remaja Masjid Miftahul Huda terus berupaya menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan lingkungan di kawasan Rungkut Kidul,” tuturnya.

“Kami ingin menunjukkan bahwa semangat keagamaan dan pengabdian masyarakat dapat berjalan beriringan,” sambung Febri. (bin)

Kategori :