Budaya Poskamling Kembali Dihidupkan, Wujudkan Lumajang Aman

Minggu 28-09-2025,11:38 WIB
Reporter : Agus Sucipto
Editor : Fatkhul Aziz

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Keamanan lingkungan bukanlah tanggung jawab aparat semata, melainkan hasil nyata dari kepedulian, kebersamaan, dan keguyuban seluruh elemen masyarakat.

Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha), saat memimpin patroli malam dan menyambangi sejumlah pos keamanan lingkungan (poskamling) di Kecamatan Rowokangkung dan Yosowilangun, Sabtu 2 September 2025  Malam.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Siapkan Biaya dan Dukungan Psikologis Korban Kecelakaan di Tempeh


Mini Kidi--

Didampingi Sekretaris Daerah, jajaran Satpol PP, Forkopimca, dan Perangkat Daerah terkait, Mas Yudha berkeliling meninjau poskamling di Desa Rowokangkung, Sidorejo, Munder, Yosowilangun Lor, Tunjungrejo, Krai, hingga Kraton.

Dalam setiap kunjungannya, ia menyapa petugas ronda yang berjaga serta berdialog dengan warga mengenai pentingnya ronda malam sebagai benteng pertama keamanan wilayah.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Targetkan Generasi Sehat Bebas Stunting Menyiapkan Generasi Emas 2045

Menurut Mas Yudha, pengalaman yang baru-baru ini terjadi di Dusun Sentono, Desa Krai, menjadi bukti nyata bahwa kewaspadaan warga mampu mencegah tindak kriminal. Kekompakan masyarakat yang bersinergi dengan TNI dan Polri berhasil menggagalkan aksi pencurian ternak, sekaligus menunjukkan bahwa budaya poskamling masih sangat relevan untuk menjaga ketenteraman desa.

“Poskamling adalah simbol kepedulian dan kebersamaan. Ia bukan hanya tempat ronda malam, tetapi juga cerminan gotong royong kita dalam menjaga Lumajang tetap aman. Jika semua peduli dan saling menjaga, maka keamanan akan terbangun dari bawah, dari lingkungan terkecil kita,” tegas Mas Yudha.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Pastikan Rehabilitasi Alun-alun Tidak Ganggu Aktivitas Ekonomi Rakyat

Lebih dari sekadar mencegah kejahatan, poskamling memiliki nilai sosial yang mendalam. Ronda malam mempererat hubungan antarwarga, menumbuhkan rasa persaudaraan, sekaligus menjadi ruang silaturahmi yang memperkuat solidaritas. Dengan demikian, keamanan bukan hanya soal fisik, tetapi juga terciptanya suasana sosial yang damai, rukun, dan harmonis.

Mas Yudha menambahkan, sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat adalah kunci utama. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi, aparat melindungi, dan masyarakat menjadi penggerak. Kombinasi peran ini diyakini dapat membangun sistem keamanan sosial yang tangguh dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Perkuat Layanan Kesehatan dan Sanitasi hingga ke Pelosok Desa

“Kejahatan tidak mengenal waktu, tapi kepedulian bisa membuat kita selalu siaga. Mari kita jadikan ronda malam sebagai budaya kolektif, bukan sekadar rutinitas. Dengan semangat guyub rukun, Lumajang akan semakin kuat dan tenteram,” imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten Lumajang berharap keberhasilan warga Dusun Sentono dan inisiatif ronda malam di desa-desa lain menjadi teladan yang terus diperluas. Dengan menjaga keamanan dari lingkungan terkecil, terciptalah fondasi yang kokoh untuk membangun Lumajang sebagai daerah yang aman, sejahtera, dan penuh semangat kebersamaan. ( Ags )

Kategori :