Candra juga tidak mendapatkan kabar, kapan akan ada lagi pengiriman dari dapur SPPG tersebut ke SMAN 1 Kedungwaru.
"Saya juga nanya, apa ada yang keracunan?, atau apa ada hal lain yang menyebabkan penghentian. Namun belum ada jawaban pasti," ungkap Chandra.
Sementara itu, Mitra BGN di SPPG Panen Resto Tulungagung, Sunardi mengatakan sejak seminggu terakhir secara sepihak BGN telah menutup SPPG Panen Resto tanpa alasan yang jelas.
Dirinya juga tidak mengetahui dengan pasti penyebab penutupan itu. Sunardi meminta awak media untuk langsung mengkonfirmasi kepada kepala SPPG Panen Resto Tulungagung.
"Jadi yang melakukan penutupan itu BGN nya. Saya juga tidak tahu kenapa ditutup. Silahkan konfirmasi langsung kepada kepala SPPG nya," ucap Sunardi.
Sunardi sendiri juga bingung dengan kondisi ini. Apalagi dengan keberadaan relawan yang selama ini sudah direkrut dan bekerja di SPPG tersebut.
"Kalau kami awalnya ya ingin membantu mendukung program pemerintah, apalagi untuk anak didik sekolah kan, kemudian kalau akhirnya seperti ini, kami juga bingung," keluhnya.
Menyikapi hal itu, secara terpisah Sekretaris Fraksi PKB DPRD Tulungagung, Fuad Ashari mengakui saat ini pihaknya masih dalam tahap pemantauan pelaksanaan MBG di Kabupaten Tulungagung.
"Kami di fraksi PKB masih melakukan pemantauan. Jadi masing-masing anggota di Dapilnya masing-masing masih melakukan pemantauan. Jadi belum berani memberikan banyak komentar soal MBG yang ditutup itu. Kami juga belum mendengar informasi sama sekali. Pemantauan kami masih sebatas bagaimana respon masyarakat, dengan menu MBG yang diberikan. Masih sebatas itu," paparnya.
BACA JUGA:Bahas Koperasi Merah Putih, DPRD Tulungagung Gelar Hearing Bareng Sejumlah Pihak
Menurut Fuad nantinya hasil pemantauan ini akan disampaikan kepada pimpinan, untuk dibahas di forum-forum kelembagaan fraksi menjadi bahan diskusi.
"Nanti hasilnya kita sampaikan pimpinan, kemudian nanti dibahas di rapat-rapat fraksi," tutupnya.(fir/fai)