Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Driyorejo Gresik Mencapai 100 Unit
Petugas BPBD Gresik meninjau rumah warga yang terdampak puting beliung di Desa Karangdong, Driyorejo, Gresik. -Achmad Willy Alva Reza-
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Korban kerusakan rumah akibat puting beliung di Desa Karangandong, Kecamatan Driyorejo, GRESIK, masih terus bertambah. Data terbaru BPBD mencatat, setidaknya 100 unit rumah warga rusak akibat bencana hidrometeorologi tersebut.
BACA JUGA:Rumah Terdampak Puting Beliung di Driyorejo Bertambah Jadi 80 Unit, BPBD Gresik Salurkan Bantuan
Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang mengatakan, bahwa seluruh kerusakan terjadi pada bagian atap rumah. Pihaknya pun telah menyalurkan bantuan kebutuhan dasar terhadap warga terdampak bencana akhir pekan lalu itu.

Mini Kidi--
“Kemarin waktu pendataan awal ada 80 rumah warga yang lapor rusak di atapnya. Tapi pihak desa melaporkan kembali bahwa ada sekitar 20 rumah rusak yang belum terdata. Totalnya sekitar 100 unit,” ujar Miko saat dikonfirmasi, Senin 8 Desember 2025.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DCKPKP) Gresik terkait penanganan perbaikan lebih lanjut.
“Dari hasil pendataan di lokasi, ada 12 rumah yang rusak berat, atapnya habis karena tidak kuat menahan angin kencang. Kebanyakan atapnya memakai seng atau asbes,” jelasnya.
BACA JUGA:Diterjang Puting Beliung, 60 Rumah di Driyorejo Gresik Rusak
Dirinya menyampaikan, bahwa bantuan logistik yang telah disalurkan berupa hygiene kit, peralatan makan, dan kebutuhan dasar lainnya untuk warga terdampak. Termasuk bantuan terpal untuk pengganti sementara atap rumah yang rusak.
“Setelah pendataan, untuk perbaikan rumah yang rusak sudah menjadi wewenang Dinas CKPKP,” tandasnya.
BACA JUGA:Puting Beliung Rusak Atap 62 Rumah dan 1 Sekolah di Bungah Gresik, BPBD Salurkan Bantuan
Miko memastikan, tidak ada korban jiwa maupun luka dari peristiwa tersebut. Warga diimbau untuk tetap waspada dengan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur yang diprediksi berlangsung hingga 9 Desember 2025. (rez)
Sumber:



