Tak Terima Dimarahi Gegara Gadaikan Fortuner, Anak Kandung Aniaya Ayah Hingga Tewas

Rabu 24-09-2025,15:06 WIB
Reporter : Jaka Santanu Wijaya
Editor : Fatkhul Aziz

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kisah tragis keluarga Saluki memasuki babak baru di meja hijau. Abner Uki Octavian (22), pemuda Pabean Cantikan, Surabaya, harus duduk di kursi pesakitan usai didakwa melakukan kekerasan terhadap ayah kandungnya sendiri, H.M. Saluki (alm), hingga tewas di tepi jalan Darmo, Surabaya.

Dalam sidang agenda pembacaan dakwaan di ruang Tirta PN Surabaya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ida Bagus Made Adi Saputra menegaskan, perbuatan Abner tergolong kejahatan serius.

BACA JUGA:Aniaya Ayah Kandung, Warga Balas Klumprik Ditangkap Polisi Kediri


Mini Kidi--

“Terdakwa melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam rumah tangga yang mengakibatkan matinya korban. Perbuatan tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 44 ayat (3) UU No.23 Tahun 2004 tentang PKDRT, atau Pasal 338 KUHP, atau Pasal 351 ayat (3) KUHP,” tegas JPU di hadapan majelis hakim, Rabu 24 September 2025.

Kasus ini bermula pada 5 April 2025 dini hari. Korban mengajak Abner keluar dengan sepeda motor Honda Scoopy, berniat mencari makan. Namun, di tengah perjalanan, pembicaraan soal mobil Fortuner milik korban yang digadaikan tanpa izin oleh Abner memicu pertengkaran.

BACA JUGA:Aniaya Pacar dan Adiknya, Pemuda Asal Sumenep Ditangkap Polisi Situbondo

Cekcok semakin memanas hingga di Jalan Pattimura dekat SCTV, Surabaya. Abner menghentikan motornya, lalu menyikut wajah sang ayah dengan keras. Korban terjatuh, kepala membentur beton pembatas jalan. Bukannya menolong, Abner justru meninggalkan ayahnya yang sudah tak bergerak, lalu kabur ke Alfamart Mastrip.

Hasil visum RS Bhayangkara menunjukkan korban mengalami luka robek pada kepala, patah tulang dasar tengkorak, hingga pendarahan pada lapisan otak. Semua akibat benturan benda tumpul.

BACA JUGA:Aniaya Wakapolsek Pakel, Pemuda Tulungagung Tak Berkutik Dibekuk Polisi

Di hadapan hakim, Abner mengakui perbuatannya. “Saya hanya menyikut bapak saya. Saya jengkel karena dimarahi soal mobil yang saya gadaikan. Saya menyesal, saya tidak ada niat membunuh,” ujar Abner dengan suara lirih.

Kategori :