DPRD Surabaya Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem, Minta Perkuat Peran Satgas Kampung
Banjir yang terjadi di Jalan Tanjungsari usai hujan dengan intensitas tinggi beberapa waktu lalu.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), kewaspadaan masyarakat Kota Surabaya terhadap potensi cuaca ekstrem menjadi sorotan DPRD Surabaya.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan warga menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi anomali cuaca.

Mini Kidi--
Yona menekankan perlunya penguatan peran Satuan Tugas (Satgas) Kampung Pancasila sebagai garda terdepan di lingkungan masing-masing. Menurutnya, partisipasi aktif warga di tingkat kampung sangat krusial di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat saat libur panjang.
BACA JUGA:Komisi B DPRD Surabaya Dorong Regulasi Tegas Rumah Pemotongan Unggas
“Penguatan kepada masyarakat Kota Surabaya perlu dilakukan melalui Pilar Satgas Kampung Pancasila, khususnya Satgas Keamanan dan Lingkungan. Libur Nataru ini berpotensi menghadirkan gangguan keamanan sekaligus dampak anomali cuaca yang dapat memicu hujan deras hingga banjir,” ujar Yona.
Politisi Partai Gerindra tersebut menilai kondisi cuaca yang dinamis menuntut kehati-hatian ekstra. Ia meminta masyarakat lebih bijak dalam merencanakan aktivitas liburan, terutama menghindari kawasan yang memiliki risiko kebencanaan tinggi.
BACA JUGA:Demo Surat Ijo di Surabaya Memanas, DPRD Sesalkan Munculnya Tulisan Bernuansa SARA
“Masyarakat perlu memahami bahwa kondisi cuaca saat ini tidak normal, sehingga kehati-hatian harus dikedepankan, terutama di kawasan rawan genangan, tanah longsor, bantaran sungai, dan titik-titik yang berpotensi terdampak banjir,” tegas Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya itu.
Lebih lanjut, Yona juga mengimbau warga agar tidak memaksakan diri merayakan pergantian tahun di lokasi-lokasi yang berisiko.
BACA JUGA:Surabaya Puncaki Kasus HIV di Jawa Timur, DPRD: Alarm Keras, Kita Tidak Boleh Menutup Mata Lagi
“Sebaiknya warga tidak bepergian untuk merayakan pergantian tahun di tempat-tempat yang berpotensi rawan bencana, karena keselamatan jauh lebih penting bagi kita semua,” tuturnya.
Yona optimistis soliditas warga Surabaya di tingkat kampung dapat menjadi kunci utama dalam penanganan situasi darurat. Budaya gotong royong dan kepedulian antartetangga dinilainya mampu mempercepat respons saat bencana terjadi.
BACA JUGA:DPRD Jatim Minta Generasi Muda Maknai Hari Pahlawan untuk Cinta NKRI
“Kekuatan Surabaya ada pada kampungnya, sehingga ketika hujan deras atau potensi banjir muncul, warga bisa saling menjaga, saling mengingatkan, dan bergerak bersama sebelum kondisi memburuk,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa ancaman cuaca ekstrem tidak hanya sebatas banjir. Dampak turunan seperti pohon tumbang, gangguan jaringan listrik, hingga terhambatnya akses jalan harus diantisipasi sejak dini agar tidak melumpuhkan layanan publik.
Selain partisipasi warga, Yona mendesak Pemerintah Kota Surabaya untuk memastikan kesiapsiagaan penuh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki fungsi kebencanaan.
BACA JUGA:Ketua Komisi A DPRD Surabaya Desak Sanksi Tegas Oknum Pegawai Diduga Main Slot Saat Jam Kerja
“Kami mendorong Pemkot Surabaya melalui OPD terkait ketanggapdaruratan dan kebencanaan, baik BPBD, Satpol PP, maupun Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, untuk siaga penuh menghadapi potensi cuaca ekstrem selama Nataru,” ujarnya.
Yona berharap Satgas Kampung Pancasila di tingkat RW dapat aktif melakukan pemantauan wilayah dan deteksi dini.
“Satgas Kampung Pancasila harus terus memantau kondisi wilayahnya, menyampaikan informasi secara cepat ke warga, dan segera berkoordinasi dengan pemerintah apabila muncul indikasi kedaruratan,” pungkasnya. (alf)
Sumber:



