BACA JUGA:Puluhan Buku Bertema Jihad Ikut Diboyong dalam Penangkapan Terduga Teroris di Gresik
Ada juga lomba bertutur untuk anak SD. Kelas literasi itu berupa pelatihan dan bimbingan teknis pengenalan ulang huruf jawa bagi siswa SD dan huruf Poesponegoro untuk SMP. Untuk anak TK, diajak mewarnai, mendongeng, dan membaca sekeras-kerasnya.
Pihaknya berharap, jumlah pecinta buku di Gresik dapat memengaruhi peningkatan angka kegemaran baca. Serta ketercukupan bahan Pustaka dari 1 buku untuk 4 orang menjadi 4 buku 1 orang setiap tahun.
“Dengan demikian nilai Indeks pembangunan literasi masyarakat Gresik akan berada di posisi sangat baik,” kata Budi Raharjo.
BACA JUGA:SIG Bukukan Laba Bersih Tahun 2019 Rp 2,3 T
Sementara itu, pimpinan PT Mizan Media Utama Wilayah Jatim, Iswati, memandang Dinas Perpusip memang bertanggung jawab dalam meningkatkan kegemaran membaca masyarakat.
Selain untuk menyadarkan pentingnya membaca, kegiatan itu juga dinilai dapat menekan pembajakan buku yang marak terjadi di luar sana.
"Ini bentuk tanggung jawab bersama menyadarkan masyarakat, bahwa literasi sangat penting. Selain itu, kegiatan ini mudah mudahan bisa menekan pembajakan buku yang marak di Indonesia," tutur Iswati.(rez)