Halim berharap trans Jatim bisa terkonek dengan banyak potensi transportasi lainnya. Sehingga kebutuhan masyarakat Jatim akan transportasi bisa terjawab, seperti harapan semua pihak.
Ia mencontohkan, dengan koridor trans Jatim akan memunculkan potensi ekonomi baru. Seperti penitipan kendaraan bermotor, warung makan dan akses manfaat lainnya.
BACA JUGA:Pantau Arus Mudik, Komisi D DPRD Jatim Sidak Stasiun Pasar Turi
“Saat ini, jumlah penumpang trans Jatim mencapai 20.000 orang. Ini menjadi moda transportasi yang akan dibutuhkan ke depan,” tegas Halim.
Selain itu, keberadaan trans Jatim akan menekan angka kecelakaan lalulintas. Karena penguna motor beralih memamfaatkan transportasi trans Jatim. Halim menyebut, jumlah kecelakaan lalu lintas, khususnya pengendara motor jauh berkurang di tahun 2023.
BACA JUGA:Komisi D Minta 4 OPD Jatim Kawal Mudik Lebaran
“Kita berharap trans Jatim juga menjadi solusi menkan angka kecelakaan lalulintas,” ujar ketua IKA Universitas Trunojoyo ini.
Sementara itu, Tim tenaga ahli dari ITS, Dr Ir H Dadang Supriyatno MT, menyampaikan apakah ada unit pelayanan yang terkonek. Sebab Jatim sudah menuju megapolitan.
“Sudah tinggi integrasi layanan dan tingkat kompetisi yang sehat, harus didukung kualitas layanan. Sehingga terkonek,” tandas Dadang .
BACA JUGA:Komisi D DPRD Jatim Cari Solusi Penanganan Jalur Tengkorak Pacet-Cangar
Ia mengapresiasi rencana perda terkait transportasi publik. “Ada zona yang bisa dihubungkan terkait sarana transportasi,” sebut Dadang.
BACA JUGA:Komisi D DPRD Jatim Evaluasi Mitra Kerja
Koneksifitas layanan bisa terhubung, sehingga raperda mampu menjawab persoalan kerakyatan. “Yang menjadi persoalan adalah integrasi,” tutup dia. (day)