BACA JUGA:Cinta Satu Malam dan Memori Tak Berjejak
Kita tidak sedang membangun perdamaian. Kita sedang mempersiapkan medan tempur yang lebih besar, dengan kubu-kubu yang lebih rapi, untuk sebuah perang yang mungkin tak pernah kita pahami mengapa ia mulai.
Kita menjadi tawanan dari kotak-kotak yang kita buat sendiri, sementara puisi Subagio bergema sebagai kenangan akan sebuah kedamaian yang mungkin telah kita lupakan cara untuk meraihnya.