"Kemarin ada pertemuan antara RW, RT, warga terdampak dan kontraktor di Balai RW," ujar Cholis.
Dalam pertemuan tersebut terjadi kesepakatan pemberian kompensasi dari kontraktor kepada warga yang terdampak mulai dari ring 1 dan ring 2.
"Disepakati kompensasi Rp 20 juta, dibagi kepada warga yang terdampak, diberikan bertahap selama tahap pembangunan," tambahnya.
Pembangunan gedung ini ditargetkan selesai dalam 4 bulan, warga mendukung setelah Kontraktor memberikan penjelasan mengenai AMDAL dan SOP pembangunan.
"Kami meminta Kontraktor memasang jaring dan memfoto rumah agar menjadi bukti saat terjadi hal yang tidak diinginkan,"tegasnya.
Sementara itu Suroso Wakso, Ketua RT 01/RW 02, menambahkan dalam pertemuan dengan kontraktor, warga datang untuk menyampaikan keluhan terhadap proyek pembangunan gedung sekolah.
"Kemarin sekitar 20 warga datang ke balai RW, terjadi kesepakatan antar kedua belah pihak berupa kompensasi untuk warga yang terdampak," kata Suroso.
Warga sangat mendukung pembangunan gedung sekolah, namun warga hanya ingin kontraktor memperhatikan lingkungan disekitar, apakah muncul dampak buruk seperti debu dan suara bising dari alat kontruksi.
Kusaini, warga terdampak proyek membenarkan ada kompensasi berupa uang dari kontraktor setelah ada pertemuan di Balai RW.
"Uang kompensasi beragam, diberikan selama 4 bulan, ring 1 dapat 1 juta selama 4 bulan, setiap bulan dapat Rp 250 ribu, sedangkan ring 2 hanya Rp 600 ribu, setiap bulannya Rp 150 ribu," ujar Kusaini. (yat)