Sidoarjo, Memorandum.co.id - Ribuan pedagang Pasar Sepanjang, Taman, Sidoarjo, memilih tutup lebih awal lantaran takut menjalani rapid test yang digelar untuk mengantisipasi kluster Wonocolo meluas. Jumlah pedagang yang berjualan di pasar sekitar 2.000 orang. Sementara itu, rapid test yang digelar mulai pagi hingga pukul 11.00 WIB hanya diikuti 140 orang. Padahal sedianya rapid test yang digelar Dinkes, Polresta, dan Disperindag Sidoarjo ini menjaring orang-orang yang wira-wiri di pasar. Kabid Pasar Disperindak Sidoarjo, Nawari membenarkan banyak pedagang yang tidak berjualan hari ini. Rapid test ini pertama kali dilakukan di Pasar Sepanjang, Taman. Dari 140 pedagang yang menjalani rapid test ditemukan 9 reaktif. Rencananya, 9 pedagang tersebut selanjutnya akan dilakukan uji swab. "Memang benar banyak pedagang yang tidak berjualan, tapi alasannya kami tidak mengetahui. Diduga ya takut rapid test," katanya, Rabu (3/6/2020). Salah satu pedagang Pasar Sepanjang, Mardiono (71) membenarkan rekan-rekannya sengaja tidak berjualan. "Kemarin semua pedagang berjualan, tapi hari ini banyak yang tutup, kemungkinan takut rapid," jelas pria yang sehari-hari berjualan di pinggir pasar itu. Hal senada diungkapkan Ahmad Rhogilik (41). Dia mengaku banyak pedagang sengaja menutup lapaknya. "Tidak tahu kenapa kok takut di-rapid test. Padahal kalau di-rapid, akhirnya tahu kesehatannya," tambahnya. Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji mengatakan, rapid test ini digelar untuk pedagang pasar dan warga Kelurahan Wonocolo. Sebab, warga Kelurahan Wonocolo ini berdekatan dengan lokasi pasar. "Rapid test ini tujuannya untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Karena Kelurahan Wonocolo ini berdekatan dengan Pasar Taman. Semoga penyebaran virus tersebut bisa diminimalkan dengan adanya rapid test," tandas Sumardji.(wa/jok)
Takut Jalani Rapid Test, Ribuan Pedagang Pasar Sepanjang Pilih Tak Jualan
Rabu 03-06-2020,16:45 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :