Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Rapat Koordinasi bertajuk Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya bersama jajaran kepolisian dan TNI, Jumat (22/5).
Rapat koordinasi ini, dihadiri Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah beserta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya di Graha Sawunggaling Lantai 6.
Acara yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu, membahas terkait berbagai upaya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 beserta evaluasi PSBB yang tengah diterapkan di Kota Pahlawan.
Acara yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu, membahas terkait berbagai upaya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 beserta evaluasi PSBB yang tengah diterapkan di Kota Pahlawan.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku masif menggelar rapid test. Dari 311 orang yang positif, 48 adalah orang dengan resiko (ODR). “Namun yang ingin saya sampaikan, kenaikan ini karena kita masif melakukan rapid test dan kemudian kalau reaktif ditindaklanjuti oleh swab. Mungkin bapak ibu sekalian kaget,” paparnya.
Berbagai upaya lain dalam penanganan Covid-19 juga dipaparkan oleh Wali Kota Risma. Di antaranya, membuat rumah sakit darurat yakni Asrama Haji Surabaya yang disulap menjadi ruang isolasi dan perawatan pasien. Sebab, beberapa rumah sakit tidak menerima pasien anak-anak, sehingga diputuskan untuk diisolasi di tempat tersebut. “Jadi satu keluarga dimasukkan ke sana. Mengingat rumah sakit tidak dapat menampung anak-anak. Kita juga kasih mainan,” ungkapnya.
Ia memaparkan, bahwa pihaknya juga menggandeng RS Husada Utama untuk penambahan ruang isolasi perawatan pasien. Makanya, ruang pertemuan di rumah sakit itu diubah menjadi tempat perawatan dengan kapasitas 200 tempat tidur. “Jadi pasien yang positif bisa kami langsung rawat di sana,” paparnya.
Tidak hanya persoalan kesehatan saja, namun dampak sosial ekonomi juga menjadi perhatian yang segera diselesaikan. Itulah sebabnya pihaknya terus memantau data yang ada di RT/RW dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. “Ada orang yang mau bicara kalau mereka tidak mampu. Ada juga yang hanya diam saja karena belum tercover bantuan dari kami,” lanjut dia.
Dalam waktu dekat, Wali Kota Risma beserta jajarannya akan membuat Kampung Tangguh sesuai arahan dari Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran. Ia memastikan, bahwa nantinya kampung tersebut dapat berfungsi untuk menyerap aspirasi masyarakat yang dikelola langsung oleh perwakilan masyarakat atau LPMK. “Nanti saya akan koordinasi dengan camat se-Surabaya,” ungkapnya.
Sedangkan Kapolda Jatim, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran menambahkan, untuk mengatasi pandemi di Kota Surabaya, pihaknya bersama jajaran TNI mendukung penuh upaya pemerintah. Namun demikian, ia berharap, masyarakat bisa meningkatkan kedisiplinan. Baginya, disiplin adalah vaksin Covid-19.
“Ini lah cara kami untuk mendukung Bu Risma, kuncinya adalah disiplin. Mari kita sosialisasikan secara masif melalui kanal sosmed (sosial media) masing-masing. Disiplin adalah vaksin corona,” kata Kapolda Jatim. (udi/gus)