JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Sorak gembira terpancar dari wajah warga Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, menyusul tuntasnya pengerjaan jalan lapen aspal yang sebelumnya rusak parah.
Perbaikan infrastruktur vital ini terealisasi berkat sentuhan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0824/Jember, membawa angin segar bagi aktivitas sehari-hari dan geliat ekonomi masyarakat setempat.
Pengerjaan jalan aspal sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter ini merupakan salah satu sasaran fisik utama dalam program TMMD, yang dikerjakan oleh Dinas PU Bina Marga Kabupaten Jember.
BACA JUGA:TMMD Gresik Capai 93,5 Persen: Kantor Desa hingga Rutilahu Direhab
Mini Kidi--
Selain perbaikan jalan, program ini juga mencakup pembangunan sumur bor, MCK, jogging track, dan renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu), menunjukkan komitmen TMMD dalam membangun desa secara komprehensif.
Babinsa Desa Plalangan, Kopka Luluk Eko Purnomo, yang juga merupakan Satgas TMMD, mengungkapkan harapannya agar perbaikan jalan ini dapat melancarkan kembali aktivitas warga serta mendorong peningkatan ekonomi yang sempat terganggu akibat kerusakan jalan sebelumnya.
"Kami sebagai Satgas TMMD Desa Plalangan tanpa rasa lelah lembur malam melakukan pengawalan pengaspalan Jalan lapen sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter," ujarnya. Sabtu 24 Mei 2025.
BACA JUGA:Tanpa Rasa Lelah Satgas TMMD Desa Plalangan Lembur Malam Pengaspalan Jalan
Dedikasi para anggota Satgas TMMD dalam mengawal setiap tahap pembangunan disambut antusiasme oleh masyarakat. Kegembiraan Warga dan Dampak Positif Perbaikan Jalan.
Suraji, Ketua RW 013 Dusun Curah Lembu, terlihat sumringah saat meninjau lokasi pengaspalan.
"Kami sangat gembira karena Pemkab Jember melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) dengan program TMMD mulai memperbaiki Jalan yang telah mengalami kerusakan," ungkapnya kepada awak media.
BACA JUGA:TMMD Ke-124 Kodim 0824/Jember, Pemasangan PJU di Plalangan Capai 50%, Dukung Ekonomi Warga
Ia menceritakan betapa parahnya kerusakan jalan di Dusun Curah Lembu selama ini. Selain berlubang-lubang, batu-batu yang menonjol membuat jalan sulit dilintasi, terutama bagi pedagang sayur keliling yang menggunakan sepeda motor. Tak jarang, mereka terjatuh saat melintas.
"Apalagi saat hujan turun, lubang-lubang yang menganga di jalan langsung dipenuhi air sehingga pengendara kendaraan bermotor tidak mengetahui adanya lubang. Tak jarang pengendara sepeda motor kadang ada yang jatuh setelah memasuki lubang yang tertutup air tersebut," jelas Suraji.