Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia, dr Benjamin : Angka Kematian TBC Cukup Tinggi

Kamis 15-05-2025,06:26 WIB
Reporter : Rahmad Hidayat
Editor : Muhammad Ridho

Ia menekankan bahwa meskipun vaksin berkualitas, jika penyimpanan dan teknik pemberiannya salah, efektivitasnya tetap tidak maksimal.

“Vaksinnya itu bagus, misalnya, tapi pas disimpan di kulkas nggak bagus, ya matilah. Lalu pada saat menyuntikkannya juga salah, ya mati juga, hasilnya tidak sesuai,” tegasnya.

Karena itu, dr Benjamin menilai uji klinis penting untuk menemukan titik lemah dari pelaksanaan vaksinasi sebelumnya.

“Makanya mungkin diistilahkan itu percobaan, itu sebenarnya adalah mencoba di titik lemah mana yang menyebabkan angka kegagalan itu cukup tinggi dari vaksin yang kemarin maksudnya,” imbuhnya.

BACA JUGA:Amerika melalui USAID juga Melacak Penderita TBC di Probolinggo

Mengenai biaya vaksin TBC, dr Benjamin menyatakan vaksin tersebut seharusnya diberikan secara cuma-cuma. “Seharusnya gratis, termasuk program daripada pemerintah,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa TBC adalah penyakit menular melalui droplet. Oleh sebab itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga etika batuk dan jujur dalam melaporkan gejala sangat penting.

“Jadi sebenarnya TBC itu menularnya droplet. Droplet itu penularannya dari lidah. Nah, jadi kalau kita bicara begini, kalau ada yang TBC, itu bisa menular, kalau kebetulan kita lempar (air liur), kehirup, masuk, ya kenalah,” ucap dia.

Mengenai urgensi pemberian vaksin TBC baru, ia menyarankan agar hal itu dilakukan secepat mungkin. “Segera. Sebenarnya kan Jawa Timur sendiri sudah ada program, bahkan ada aplikasi yang digunakan untuk men-screening awal, sudah ada programnya,” katanya.

BACA JUGA:TBC Serang Lintas Usia, Satu Orang Meninggal Setiap Lima Menit

Namun, dr Benjamin mengakui masih ada tantangan dalam penerapan teknologi tersebut di lapangan.

“Tapi masalahnya kan apakah masyarakat itu ngerti menggunakan aplikasi tersebut. Lalu kedua, apakah mereka takut, misalnya ada pertanyaan, saya batuk-batuk atau tidak, dijawabnya tidak, karena dia takut,” ungkapnya.

Menurutnya, kejujuran masyarakat dalam mengisi screening awal data kesehatan sangat menentukan keberhasilan pencegahan TBC.

“Sebenarnya kan bukan di situ, bahwa TBC itu bisa diobati dan bisa dicegah. Jadi kalau orang itu dia berani jujur, maka dia bisa diobati, dan keluarganya yang tinggal satu rumah bisa kita cegah supaya tidak kena,” tandasnya.

BACA JUGA:Yabhysa dan Dinkes Ungkap Tingginya Angka Pasien Positif Terpapar TBC di Jember

Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 7 Mei 2025. Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa vaksin TBC yang dikembangkan Gates akan diuji coba di Indonesia. (day)

Kategori :