Kepala Dinas Sosial Gresik, Ummi Khoiroh menjelaskan, kunjungan Sekjen Kemensos merupakan tindak lanjut proses Data Entry Seleksi (DES) oleh Kementerian Sosial.
“Proposal dan dokumen kami telah diverifikasi dan dinyatakan lengkap oleh Kementerian PUPR. Saat ini kami tinggal menunggu proses hibah atau alih status aset untuk keperluan pembangunan,” jelas Ummi.
BACA JUGA:Gubernur Kofifah Dorong Berdirinya 40 Sekolah Rakyat di Jawa Timur
Rencananya, pada tahun ajaran 2025 akan dibuka dua rombongan belajar (rombel). Masing-masing rombel memiliki kapasitas maksimal 25 siswa, atau total 50 siswa dalam satu tahun ajaran.
“SR ini hanya untuk masyarakat Gresik yang tergolong miskin ekstrem. Ini syarat mutlak,” tegas Ummi.
“Mudah-mudahan survei ini membawa kabar baik bagi Pak Sekjen, sehingga bisa segera dilaporkan kepada Menteri Sosial maupun Bapak Presiden. Gresik siap menjadi salah satu dari enam kabupaten/kota embrio Sekolah Rakyat,” pungkasnya.
BACA JUGA:Pembangunan Pasar Masih Buram, Pemkab Wacanakan Lahan Denanyar Jadi Sekolah Rakyat
Kalau program ini lancar, keluarga miskin ekstrem di Gresik tak perlu lagi was-was dengan biaya pendidikan anak. Cukup belajar di SR. Negara yang siapkan semuanya. (rez)