HET Gabah Anjlok, Fraksi PDI-P Jatim Tagih Komitmen Pemerintah Lindungi Petani

Selasa 15-04-2025,21:39 WIB
Reporter : Rahmad Hidayat
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim menagih komitmen pemerintah. Karena saat ini, terjadi harga beli tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Gabah Kering Panen. 

BACA JUGA:Forkopimda Sidoarjo Panen Raya Padi di Kemuning Tarik

Jika dibiarkan berpotensi merugikan petani dan pelaku usaha penggilingan padi. Harga Gabah Kering Panen (GKP) telah ditetapkan Pemerintah dengan harga Rp 6.500/kg sesuai Peraturan Bapanas No 2/2014. 


--

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim mengungkapkan saat ini harga gabah di beberapa daerah sudah turun di bawah Rp 6.500 per kilogram. 

BACA JUGA:Panen Raya Padi Serentak, Polres Bojonegoro Dukung Petani Lewat Pendampingan Intensif

“Kemarin kita temukan di bawah, ada masalah terkait dengan harga gabah di beberapa tempat sudah di bawah Rp 6.500 per kilo,” ujar anggota Komisi B dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Erma Susanti, Selasa 15 April 2025.

Erma Susanti menyebut, turunnya harga beli tersebut tidak sesuai dengan HET Gabah Kering Panen. Hal ini berpotensi merugikan petani dan pelaku usaha penggilingan padi. 

BACA JUGA: Tingkatkan Kemandirian dan Ketahanan Pangan, WBP Panen Raya Padi di Lapas Lamongan

Erma juga mengingatkan bahwa jika tidak ada intervensi dari pemerintah, penurunan harga gabah ini dapat memicu gejolak di pasar.  Karena Panen raya seharusnya bisa berjalan dengan baik jika gabah terserap secara optimal oleh Bulog, sehingga tidak berdampak negatif pada inflasi dan ketersediaan komoditas beras. 

“Ini yang perlu diantisipasi, jangan sampai panen raya menjadi pemicu gejolak harga. Kita sudah menghitung terkait lahan dan produktivitasnya, sehingga harus benar-benar terserap agar tidak mengganggu inflasi dan pasokan beras,” tegas politisi Dapil Blitar Tulungagung ini.

BACA JUGA:Danrem 082/CPYJ Panen Raya Padi Bersama Kelompok Tani Mulyorejo

Seperti diketahui, Jatim saat ini memasuki musim panen padi dengan luas baku sawah mencapai 1.207.997 hektare, menyumbang 17,48 persen terhadap produksi beras nasional. Sepanjang tahun 2024, produksi padi di provinsi ini mencapai 9,27 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami penurunan sebesar 0,44 juta ton atau 4,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Panen Raya Padi, Lamongan Perkuat Ketahanan Pangan

Penurunan produksi ini sejalan dengan berkurangnya luas panen yang mencapai 1,62 juta hektare, turun sebesar 0,08 juta hektare atau 4,78 persen dibandingkan tahun 2023. Jika dikonversi menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras tahun 2024 mencapai 5,35 juta ton, turun 4,53 persen dari 5,61 juta ton di tahun sebelumnya.

Kategori :