Pembobol Rumah Takmir Nurul Huda Pakistaji Ditangkap Polisi

Senin 11-05-2020,15:27 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Probolinggo, Memorandum.co.id - Deni (19), warga Jalan Langsep, Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo ditangkap Satreskrim Polres Probolingggo Kota. Dia disangka mencuri dua buah handphone milik tetangganya, Mas Taufik (24) yang bertugas sebagai takmir masjid Nurul Huda Kelurahan Pakistaji. Dalam aksinya, pelaku masuk rumah dengan cara menjebol atau merusak jendela. “Pelaku kita tangkap di rumahnya. Barang bukti yang kita sita berupa 2 buah handphone hasil kejahatan yang belum sempat dijual oleh tersangka,” kata Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya melalui Kasatreskrim AKP Heri Sugiono di Mapolres Probolinggo Kota, Senin (11/5/2020). Heri Sugiono mengatakan, penangkapan tersangka Deni berawal dari laporan korban pencurian, Mas Taufik (42). Saat itu, Senin malam (4/5/2020) sekitar pukul 19.30 WIB, korban sedang salat tarawih berjamaah di Masjid Nurul Huda tak jauh dari rumahnya. Tersangka masuk ke dalam rumah korban dengan cara merusak jendela. Tersangka menggasak 2 unit handphone dan uang tunai senilai Rp 4,8 juta. "Tersangka ini kami tangkap berdasarkan transaksi jual beli handphone online. Jadi yang dijual itu barang curian milik takmir masjid," tandas Sugiono. Dari pemeriksaan polisi, tersangka berdalih membutuhkan uang untuk lebaran. Tersangka mengaku uang hasil curian dibuat beli sandal lebaran dan miras. "Saya jual satu HP karena yang satunya lagi rusak. Jatuh, Pak, pecah. Laku 550 ribu, uangnya buat beli sandal lebaran, buat mabuk juga," ujar Deni. Tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang ancaman hukumannya paling lama 7 tahun penjara. Pada kesempatan ini, Heri Sugiono mengajak masyarakat menjaga kesucian bulan ramadan dalam bingkai persatuan dan kedamaian untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota dan waspada akan kejahatan yang mungkin dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. "Waspada terjadinya curat, curas dan curanmor yang diprediksi akan meningkat di bulan ramadan. Yang paling penting peran aktif masyarakat dalam menciptakan dan memelihara kamtibmas, menjaga kerukunan antar umat beragama sehingga terwujud iklim sejuk, serta mengajak masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang bermanfaat di bulan suci ramadahan ini," pungkas Sugiono.(mhd/yud/mik)

Tags :
Kategori :

Terkait