Kadin Jatim: Kepercayaan Pengusaha dan Masyarakat Kian Menipis kepada Pemerintah

Sabtu 29-03-2025,10:01 WIB
Reporter : Rahmad Hidayat
Editor : Ferry Ardi Setiawan

"Padahal Februari itu momen mendekati Ramadan, biasanya justru inflasi cukup tinggi. Artinya, daya beli masyarakat sedang terganggu. Ini harus segera diatasi," kata Adik. 

BACA JUGA:Mengancam Nasib Industri Hasil Tembakau, Kadin Jatim Minta Presiden Prabowo Batalkan Kebijakan Kemenkes

Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Zulkipli menjelaskan, deflasi yang terjadi selama dua bulan berturut-turut, Januari dan Februari 2025 ini, apabila terus berkelanjutkan akan menimbilkan dampak perlambatan ekonomi, penurunan pendataan usaha, dan potensi resesi.

 Perlambatan ekonomi akan membuat masyarakat dan pelaku usaha cenderung menunda belanja dan investasi karena berharap harga akan semakin turun. Sementara penurunan pendapatan usaha, terbentuk turun ya harga barangs, laba perusahaan juga menurun, yang dapat menghambat ekspansi bisnis dan berujung pada PHK.

BACA JUGA:Kadin Jatim Berharap Pemerintahan Prabowo-Gibran Segera Stabilkan Ekonomi

"Sementara potensi resesi bakal terjadi jika deflasi berlangsung lama dan menyebabkan penurunan produksi serta investasi, maka perekonomian bisa masuk ke dalam fase resesi," kata Zulkipli.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Iwan mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Jatim bersama seluruh instansi terkait sedang menjaga stabilisasi harga dalam rangka menjaga inflasi.

BACA JUGA:Ketua Kadin Surabaya Dukung Adik Dwi Putranto sebagai Calon Ketua Kadin Jawa Timur

"Karena pada Februari sudah deflasi 0,54 persen, mudah-mudahan deflasi ini tidak terlalu dalam dan harapan kami bulan Maret ini akan normal kembali, tidak ada daya beli masyarakat yang kurang dan lain sebagainya sehingga di bulan Ramadan ini kami terus menjaga menjaga stabilitas harga dan pasokan kebutuhan pokok agar iklim berusaha tetap terjaga," pungkas Iwan. (day)

Kategori :