
BACA JUGA:Wali Kota Surabaya Mediasi Konflik Apartemen Bale Hinggil, Pastikan Fasilitas Dasar Tetap Berjalan
Apalagi ada pernyataan bahwa seharusnya semua penghuni wajib membayar iuran. Namun, terdapat lebih dari 300 unit yang diduga difasilitasi oleh pengelola untuk tidak membayar, meskipun tetap menikmati layanan listrik dan air. "Orang yang bersangkutan saja tidak mbayar kok malah menuduh yang tidak-tidak, bukan hanya sebulan dua bulan….bertahun-tahun, ini kan namanya zalim," beber Emeraldo.
"Apalagi berbicara tanpa data dan fakta serta hanya berdasarkan jarene kalau orang Suroboyo. kami diam saja selama ini, karena masih menhormati keputusan pak wali dan pak wawali, dan menganggap semua penghuni merupakan bagian dari keluarga," imbuh Emeraldo.
Namun hal ini wajib diluruskan agar tidak merusak citra Balehinggil Apartemen. "Harapan saya Cuma satu, sebagai pengelola hanya satu, tabayun, ayo mari kita berkomunikasi yang baik. Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya," tandas Emeraldo.
Seperti yang diberitakan memorandum.co.id sebelumnya, Ketua Perhimpunan Warga Bale Hinggil Community (BHC), Kristianto Sutanto, memberikan keterangan terbaru terkait konflik pembayaran di apartemen mereka.
Layanan listrik dan air bagi penghuni yang telah melunasi tagihan, termasuk biaya service charge yang dibayarkan terpisah, telah diaktifkan kembali. Pembayaran dilakukan melalui virtual account sesuai nominal tagihan.
"Namun, layanan tersebut hanya berlaku bagi penghuni yang telah menyelesaikan kewajiban pembayaran. Penghuni yang menunggak tetap mengalami pemadaman listrik dan air," kata Kristianto, Senin 3 Maret 2025. (rio)