
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Polsek Sukolilo mengamankan tiga orang komplotan penggelapan motor di kota Surabaya. Ketiganya ditangkap setelah melarikan dua motor, dua mobil, dan uang Rp 20 Juta pada akhir November lalu.
Kendaraan korban pun sempat digadaikan dan kedua motor itu sudah raib. Total uang yang diperoleh para tersangka mencapai Rp 60 Juta. Ketiga tersangka, Bagus Budi Santoso warga Wonorejo 3; Mohtar warga Nginden Kota Gang bengkok, dan Saiful Efendi warga Pandugo gang 1.
BACA JUGA:Polisi Buru Terduga Pelaku Penggelapan Pikap Milik Warga Dinoyo
Mini Kidi--
Sedangkan, korban adalah Anggadia alias Ahong asal Benowo. Pria berparas tampan dengan tubuh atletis itu merupakan teman baik tersangka Bagus. Hal itu, membuat Angga tak menduga, motor kesayangannya itu, bakal dilarikan oleh tesangka.
"Saling kenal, awalnya pinjam motor dengan alasan dipakai ayahnya pengajian, dua hari setelahnya pinjam motor lain beralasan mencari kerja," terang Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara, Jumat 14 Maret 2025, siang.
Kecurigaan Ahong baru muncul saat Bagus tidak bisa dihubungi pada awal Oktober. Ia lantas melapor ke Polsek Sukolilo untuk melakukan penyelidikan. Bagus ditangkap pada Kamis 20 Februari 2025 saat berjualan obat kuat di Jalan Pasar Kembang.
BACA JUGA:Jadi Tersangka Penggelapan dan Penipuan, Polisi Kejar Abdul Ghofur Mantan Ketua Hipmi Surabaya
Sehari setelahnya, tersangka Saiful Efendi juga tertangkap. "Saiful berperan sebagai perantara sebelum motor digadaikan ke Mohtar yang berperan sebagai penadah," ungkap dia.
Saiful yang mengetahui Bagus dilaporkan, memilih kabur dan menebus motor korban yang sempat digadaikan ke Mohtar. Motor itu lalu dijual ke seseorang di Pasuruan berinisial NI yang masih berstatus buron.
Digadaikan pertama kali sejumlah Rp 8 Juta dan ditebus dengan harga Rp 8,8 juta. "Pelaku mendapatkan untung ada yang Rp 800 ribu dan Rp 200 ribu, kamu masih cari keberadaan motor korban," kata dia.
BACA JUGA:Terlibat Kasus Penipuan dan Penggelapan, Mantan Ketua Hipmi Surabaya Ditetapkan Tersangka
Sementara itu, Ahong mengaku adalah teman satu hunian dan kenal selama satu tahun. Usai empat hari motor keduanya dipinjam, dia curiga sebab Bagus tak bisa dihubungi.
Dia pun mencari info ke rekan lainnya dan mendapati bahwa dua mobil dan uang Rp 20 Juta rekannya juga dibawa kabur. "Akhirnya kami cek GPS mobil ternyata sudah digadaikan di Mojosari," jelasnya.
Rekannya memilih tak membuat laporan polisi lantaran dua mobilnya sudah kembali dan mengikhlaskan uang tersebut. Ahong mengaku, menemukan keberadaan Bagus secara tak sengaja, Februari lalu.