Warga Kalianak Timur Khawatir Jelang Normalisasi Sungai, Minta Pemkot Lebih Persuasif

Kamis 27-02-2025,21:24 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Setelah pemberian tanda, Satpol PP Surabaya bersama personel gabungan, mulai melakukan pembersihan di sekitar Sungai Kalianak. Pembersihan ini akan dilakukan di dua sisi. Sisi pertama di area sungai, menggunakan alat berat milik DSDABM Surabaya. Sedangkan, area perkampungan warga akan dikerjakan secara manual oleh para satgas. 

BACA JUGA:Banjir Rob, Camat Krembangan Sidak ke Kalianak

“Kita mulai kerjakan pembersihan, kami harap warga dapat ikut serta dalam giat pembersihan. Lokasi (perkampungan) sulit dijangkau alat berat,  ada tim satgas secara manual membersihkan kayu-kayu, serta lapak-lapak yang sudah tidak berfungsi,” sebutnya.

Tahap selanjutnya, Pemkot Surabaya akan memberikan surat peringatan kepada warga yang bangunan menutupi atau mempersempit Sungai Kalianak. Nantinya, proses pembongkaran bangunan akan dilakukan seusai Idulfitri 1446 Hijriah atau Lebaran mendatang.

BACA JUGA:Banjir Rob Kembali Rendam Kalianak

“Untuk bangunan non permanen, kita mulai dengan kerja bakti, karena disana banyak terdapat bangunan non permanen seperti kayu-kayu. Untuk bangunan permanen, pengerjaannya kita mulai setelah hari raya,” jelasnya.

Irna berharap, setelah pemberian tanda pada bangunan yang akan ditertibkan, warga bisa mulai mengemasi barang-barangnya secara bertahap. Apabila membutuhkan bantuan, Pemkot Surabaya akan membantu mengemasi barang milik warga.

BACA JUGA:Sampah Menumpuk di Sungai Kalianak

“Mungkin ada material-material yang masih bisa digunakan, bisa mereka selamatkan. Kalau ada warga yang ingin membongkar bangunannya sendiri, dan membutuhkan bantuan, kami siap membantu dari personel maupun pengangkutan melalui alat dan menggunakan armada,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait normalisasi ruang Sungai Kalianak STA 600m di Kelurahan Genting Kalianak, Selasa 25 Februari 2025. Pada sosialisasi tersebut, warga mendukung adanya program normalisasi ruang Sungai Kalianak. 

“Warga lebih banyak mendukung, warga yang menolak awalnya karena pemahamannya belum sama. Tetapi, setelah melihat sendiri bagaimana prosesnya, mereka memahami bahwa bangunan mereka memang berdiri di atas Sungai Kalianak,” pungkasnya. (rio)

Kategori :