Pemkot Madiun Siap Sukseskan MBG untuk Bumil, Busui, dan Balita

Rabu 26-02-2025,21:26 WIB
Reporter : Moch Adi Saputro
Editor : Ferry Ardi Setiawan

MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID – Sasaran program makan bergizi gratis (MBG) diperluas. Selain menyasar kalangan pelajar, program penyediaan makanan sehat dan bergizi pemerintah itu bakal disalurkan untuk kelompok ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan balita non-PAUD.

BACA JUGA:Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI Gelar Simulasi MBG di Kota Madiun

Rabu 26 Februari 2025, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wahaji didampingi Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama di Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwignyo bersama dengan Wakil Wali Kota Madiun, F Bagus Panuntun menggelar simulasi penyaluran sasaran program MBG di Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.


--

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Madiun, F Bagus Panuntun menuturkan, sesuai arahan dari Mendukbangga pihaknya siap mendukung program tersebut. Apalagi selama ini, Pemkot Madiun telah intens berkomunikasi dengan BGN.

“Arahan dari menteri lebih ke bagaimana nanti gizi dari dapur bisa tepat sasaran. Pemkot siap karena sering berkomunikasi dengan BGN secara formal maupun non-formal,’’ katanya.

Bagus mengaku bakal menindaklanjuti arahan kementerian. Mulai penyiapan sarana maupun prasarana dapur, penyaluran, hingga pengawasan. Apalagi, terdata 51 ribu pelajar di Kota Madiun yang menjadi sasaran program MBG.

BACA JUGA:Program MBG di Kabupaten Madiun Belum Mulai, Anggaran Masih Digodok

“Sementara ini menyiapkan data sasaran. Kemudian membentuk tim dari OPD terkait oleh wali kota,’’ ujarnya.

Sementara itu, Mendukbangga, Wahaji mengatakan, simulasi dilakukan guna memastikan penyaluran dalam perluasan sasaran MBG berjalan baik. Menurut dia, kebijakan perluasan sasaran dilakukan karena mengingat ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD merupakan kelompok rentan.

Ibu hamil, misalnya. Membutuhkan gizi yang baik dan aman untuk membentuk jaringan tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu. Kemudian, ibu menyusui tergolong ke dalam kelompok rentan lantaran air susu ibu (ASI) menjadi makanan utama bayi diperoleh dari ibu.

“Balita non-PAUD juga butuh asupan gizi dalam tumbuh kembang mereka,’’ jelasnya.

BACA JUGA:DPRD Kota Madiun Minta Pemkot Gunakan Silpa untuk Mendukung Program MBG

Meski begitu, Wahaji tak menampik teknis pendistribusian MBG untuk sasaran ini lebih jlimet ketimbang kalangan pelajar. Jika jatah pelajar bisa didistribusikan langsung ke satuan pendidikan, untuk sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD harus didistribusikan langsung ke rumah.

“Tidak mungkin ibu hamil, ibu menyusui dan balita dikumpulkan tiap hari di suatu tempat. Akan ada TPK (tim pendamping keluarga) dari Kemendukbangga yang mendistribusikan,’’ ujarnya.

Kategori :