"Paling tidak jangan terlalu besar setorannya. Kami yang kerja, tapi potongannya banyak banget," ungkapnya.
BACA JUGA:PKL Batu-Batu Kenjeran Kembali Berjualan, Tarif Jukir Liar Cekik Pengunjung
Sementara itu salah seorang jukir tepi jalan umum yang enggan disebutkan identitasnya, mengungkapkan bahwa maraknya jukir liar menjadi salah satu penyebab utama tidak terpenuhinya pendapatan asli daerah dari retribusi parkir tepi jalan umum.
Selain itu, praktik main mata antara petugas Dishub dengan para jukir semakin menguatkan dugaan adanya permainan di lapangan. Kondisi ini tidak hanya merugikan pendapatan daerah, tetapi juga menimbulkan ketidakadilan bagi jukir resmi.
BACA JUGA:Patok Tarif Mahal, 10 Jukir Liar KBS Dijaring Petugas
"Ini bukan rahasia lagi, masih banyak jukir liat di Surabaya. Mereka tidak perlu membayar retribusi kepada pemerintah. Ini kan masih ada kebocoran," ungkapnya. (yat/alf)