SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pertamina menaikkan harga LPG (Liquefied petroleum gas) 3 Kg per hari ini, Rabu 15 Januari 2025. Namun, kenaikan harga tersebut tampaknya tidak terlalu berpengaruh terhadap pedagang kelontong di Surabaya.
Mak Lima, seorang pedagang kelontong di Keputran mengungkapkan bahwa ia membeli LPG dari pangkalan di Jalan Kampung Malang seharga Rp18.000 per tabung. Ia kemudian menjualnya kembali dengan harga eceran Rp20.000 per tabung.
"Naiknya cuma Rp 2.000," ujarnya.
BACA JUGA:Harga LPG Melon Naik, Pemkab Tulungagung Jamin Ketersediaan Barang
Sebelumnya, Mak Lima membeli LPG dengan harga Rp16.000 dan menjualnya seharga Rp18.000. Ia mengaku tidak mengetahui alasan di balik kenaikan harga ini.
Sementara itu, di daerah Keputran Kejambon sempat terjadi kelangkaan LPG selama tiga hari. Sukarti, seorang ibu rumah tangga menuturkan bahwa stok LPG di toko-toko sempat kosong. Setelah stok kembali tersedia, harga LPG masih tetap Rp16.000. "Baru kali ini LPG naik, tapi nggak terlalu berdampak buat saya," kata Sukarti.
Di pangkalan LPG Sami Jadi di Kampung Malang sudah terpampang pengumuman mengenai kenaikan harga menjadi Rp18.000 per tabung. Samiyati, penjaga toko menjelaskan bahwa kenaikan harga ini diberitahukan oleh Pertamina sebelumnya.
BACA JUGA:Belajar Ngecus dari YouTube, Distributor LPG Bersubsidi di Tulungagung Ditangkap Polisi
Ia menambahkan bahwa toko tersebut mendapatkan kiriman dari agen seharga Rp16.000 per tabung dan menjualnya ke pedagang dengan harga Rp 18.000. Kenaikan harga ini, menurut Samiyati, tidak berdampak signifikan terhadap usahanya. "Nggak ada dampaknya, karena naiknya cuma Rp2.000," tuturnya.
Meskipun terjadi kenaikan harga, dampaknya terhadap pedagang kelontong dan konsumen di Surabaya terbilang minim. Kenaikan yang relatif kecil, hanya Rp2.000, tampaknya tidak cukup signifikan untuk mengubah pola penjualan dan konsumsi LPG di masyarakat. (rio)