BLITAR, MEMORANDUM.CO.ID - Banyaknya keluhan terhadap buruknya pelayanan rumah sakit di Kota Blitar membuat DPRD geram. Staf rumah sakit yang tidak ramah kepada pasien menjadi keluhan yang paling banyak diterima para anggota dewan.
BACA JUGA:Covid-19 Naik, Forkopimda Kabupaten Blitar Cek BOR Rumah Sakit
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar Agus Zunaidi. Ia mengaku menerima banyak keluhan soal ketidakramahan staf rumah sakit di Kota Blitar, terhadap para pasiennya.
"Kami selaku anggota dewan pasti jadi yang pertama kali 'disambati' soal hal ini. Beberapa konstituen saya juga mengeluhkan hal serupa," ujar Agus, Minggu 12 Januari 2025.
BACA JUGA:Merasa Dikhianati PKB di DPRD Kota Blitar, PAN Berpotensi Hengkang dari Koalisi Ibin-Elim
Menurutnya, pelayanan di rumah sakit harus memprioritaskan prinsip hospitality atau keramahan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
"Kita ingin Blitar menjadi kota yang modern. Harusnya hal-hal seperti ini sudah tidak ada lagi. Kota modern itu harus memiliki pelayanan publik yang baik. Apalagi ini rumah sakit, prinsip hospitality-nya harus dijunjung tinggi," tegas pria yang juga menjabat Ketua DPC PPP Kota Blitar ini.
BACA JUGA:AKD DPRD Kota Blitar Terbentuk, Komisi I Gerak Cepat Bahas RAPBD 2025
Potret buruk pelayanan rumah sakit di Kota Blitar memang sudah sekian lama dikeluhlan oleh masyarakat. Seperti tak kunjung memperbaiki diri, tiap tahunnya persoalan pelayanan rumah sakit selalu menjadi pembahasan serius.
Agus memberikan ultimatum kepada seluruh staf rumah sakit untuk memperhatikan hal ini.
BACA JUGA:Jabat Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, M Hardita Magdi Siap Jaga Amanah Masyarakat
Kini, DPRD tengah merencanakan untuk meninjau langsung kondisi kondisi tersebut. Agus juga mengimbau kepada masyarakat untuk tak segan melaporkan ke DPRD jika menerima perlakuan buruk dari rumah sakit.
"Komisi I membuka aduan khusus soal ini. Kami himbau pada masyarakat, jika diperlakukan semena-mena oleh rumah sakit, jangan segan lapor kepada kami. Pasti kami tindak lanjuti," pungkasnya. (nus/zan)