Mengenal AKBP Oki Ahadian dalam Prespektif Berbeda (Bagian I)

Minggu 22-12-2024,12:53 WIB
Reporter : Eko Hardianto
Editor : Fatkhul Aziz

PROBOLINGGO, MEMORANDUM.CO.ID - Menjadi pejabat di lingkungan Polri ternyata tak membuat gaya berpikir AKBP Oki Ahadian tersandera otorisasi organisasi profesi. 

Oki sangat berbeda ketika lepas dinas. Dia sehari-hari menjabat sebagai Kapolres Probolinggo Kota, menjadi sosok berbeda. 

Sampean, ojo berpikir aku polisi kalau mau diskusi soal masa depan dan kemajuan sebuah kota. Aku wong cilik. Asalku wong cilik,” kata Oki, saat bersama memorandum beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Gili Ketapang Masih Krisis Air Bersih, AKBP Oki Kembali Kirim Bantuan

Sejak awal 2024, alumni Akpol 2003 itu sudah stay di rumah dinas Kapolres. Tepatnya di Jl. Dr. Moh. Saleh no.35, Kota Probolinggo. 

“Kalau sampean anak buahku, yo aku ngajak berpikir organization effectiveness bagaimana bisa jalan. Aku polisi menuntut kolaborasi antara staf dengan staf lainnya. Staf dan pimpinan seirama,” sergahnya sambil tertawa.

Perwira yang mengawali karir pertama di Polres Karang Asem, Bali, tahun 2004 ini memang berbeda. Memorandum melihat, gaya berpikir Oki, visioner dan terbuka, saat lepas dinas. 

BACA JUGA:Ingin Kamtibmas Terkendali, AKBP Oki Ajak Pendekar Silat Deklarasi Damai

Oki Ahadian bisa fokus berbicara masa depan sebuah perkotaan. Dia memiliki kemampuan melihat gambaran besar dan potensi yang mungkin terjadi.

“Lah aku kan polisi, ga bisa menjalankan ide-ide di luar profesiku. Soal gagasan bagaimana mengembangkan sebuah perkotaan, ya aku cuma bisa sumbang ide saja. Ga bisa kayak sampean, bisa bebas jadi pelaku,” kelakarnya. 

Menurut eks Ditreskrimsus Polda Jatim itu, Kota Probolinggo bisa saja menjadi daerah yang hidup. Diminati investor. Asalkan semua pihak berpikir terbuka. Bisa menerima perkembangan zaman yang berkelindan dengan kearifan lokal. 

BACA JUGA:Profil dan Jejak Karir AKBP Oki Ahadian Purwono yang Jabat Kapolres Probolinggo Kota

“Itu dulu. Samakan presepsi dulu. Sama-sama mau memajukan Kota Probolinggo. Kalau enggak, yo apa yo yang bisa ditawarkan Kota Probolinggo, kepada investor,” sambungnya.

Disinggung soal strategi tepat untuk langkah memasarkan Kota Probolinggo, Oki, berharap fasilitas VIP maupun VVIP bisa segera dibangun. “Saya masih melihat Kota Probolinggo hanya kota singgah. Tapi kalau fasilitas VIP ga ada, lah piye tamu luar kota mau nginap,” katanya. 

“Kota Probolinggo, ini disokong pintu masuk memadai loh. Stasiun kerata api kita punya. Pelabuhan besar kita punya. Pintu tol juga dekat. Kan eman potensi itu kalau dibiarkan begitu saja,” imbuhnya.

Kategori :