SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 02 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak ziarah ke makam pendiri NU Hadlaratusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari dan juga ke makam Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
BACA JUGA:Tutup Kampanye dengan Zikir dan Doa, Khofifah: Kawal Suara Masyarakat
Diantar langsung Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, Khofifah dan Emil ziarah dan berkirim doa secara langsung di pusara ulama yang akrab disapa Gus Dur tersebut.
BACA JUGA:Pedagang Pasar Nambangan Mengeluh, Ini Solusi Khofifah
Khofifah dan Emil tampak khusyuk memanjatkan doa. Terutama Khofifah yang memang memiliki kedekatan dengan Gus Dur. Bagi Khofifah, Gus Dur adalah guru dan juga ulama yang memberikan banyak pelajaran hidup. Tidak hanya itu, Khofifah juga termasuk orang kepercayaan Gus Dur.
Di mana saat menjabat sebagai Presiden, Khofifah dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan juga Kepala BKKBN. Khofifah juga dipercayai Gus Dur untuk bersama-sama merintis pendirian Partai Kebangkitan Bangsa.
BACA JUGA:Menangkan Khofifah-Emil, Aliansi Melati Putih Jatim Rapatkan Barisan
“Gus Dur adalah guru saya. Betapa bahwa semasa hidupnya beliau mengajarkan pada kita semua tentang pentingnya membangun persatuan, persaudaraan dan membangun harmoni,” kata Khofifah.
BACA JUGA:Relawan Bravo 5 Jatim Merapat ke Khofifah-Emil
“Itu adalah satu warisan yang ditinggalkan Gus Dur untuk bangsa kita semua. Bahwa kita semua harus bersatu dalam pesaudaraan. Meski beda agama, beda suku, beda bahasa,” imbuhnya.
BACA JUGA:Gelar Multaqo Ulama se-Jatim, Ini Keyakinan Gus Miftah pada Khofifah
Khofifah juga menceritakan bahwa dirinya adalah orang yang diberi wasiat oleh Gus Dur. Tepatnya dua tahun dan dua bulan sebelum wafat, beliau pesan pada Khofifah, agar nanti kalau beliau wafat dibantu nisannya ditulisi “The Humanist Died Here”.
BACA JUGA:Khofifah-Emil Siap Bangun Infrastruktur dan Interkoneksi Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara
Pesan itu bahkan disampaikan Gus Dur tiga kali padanya. Ia bahkan mengkroscek ke beberapa kawan dekat Gus Dur apakah juga diberi wasiat serupa. Namun ternyata tidak.