PROBOLINGGO, MEMORANDUM.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember, melakukan sejumlah upaya guna menjaga keselamatan perjalanan kereta api sebagai antisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti curah hujan ekstrem, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya. Selasa 19 November 2024.
Sejak awal November 2024, hujan sudah mulai turun hampir setiap hari di beberapa wilayah Daop 9 Jember. Bahkan di sebagian wilayah, curah hujan yang turun sudah cukup tinggi.
BACA JUGA:Awas, Bencana Hidrometeorologi Perlu Diantisipasi
Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan bahwa berdasarkan prakiraan cuaca pada November 2024 yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah Daop 9 Jember mengalami curah hujan cukup tinggi.
BACA JUGA:Waspada Bencana Hidrometeorologi, Pemkot Malang Ajak Antisipasi Potensi dan Dampak Bencana
“Dari data prakiraan cuaca yang dibagikan BMKG melalui situs bmkg.go.id, sejumlah daerah di Daop 9 seperti Kalibaru dan Glenmore di Banyuwangi, Tanggul hingga Kalisat di Jember, Klakah di Lumajang dan sebagian Leces di Probolinggo, pada beberapa hari di bulan November mengalami curah hujan yang tinggi hingga mencapai 400 mm per hari,” kata Cahyo.
BACA JUGA:Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Polrestabes Surabaya Pasang Badan
Mengantisipasi terjadinya gangguan operasional kereta api yang disebabkan meningkatnya curah hujan, KAI Daop 9 Jember melakukan sejumlah upaya, di antaranya melakukan normalisasi sungai serta drainase di sekitar jalur KA dengan pembersihan sampah dan tanah sedimentasi.
BACA JUGA:Posko Hidrometeorologi Berakhir Malam Ini, BPBD Jatim Catat Ada 25 Kejadian
Di samping itu juga dilakukan penguatan pondasi jalur kereta api, pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA, penebangan pohon yang rawan tumbang, hingga mengintensifkan pemeriksaan dan penempatan petugas pada daerah pantauan khusus.
BACA JUGA:Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Surabaya Optimalkan 7 Posko Terpadu dan 18 Pos Pantau
“Pengecekan rutin dilakukan dengan kendaraan pemeriksa jalur (KPJ), termasuk menempatkan petugas yang turut jalan di kabin masinis untuk dapat memantau kondisi jalur secara aktual,” imbuhnya.
Di samping menyiagakan petugas dan memasang alat pendeteksi, KAI Daop 9 juga telah menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di 8 lokasi, mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru, dan Stasiun Ketapang.
BACA JUGA:Sambut Musim Hujan, Polres Gresik Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi