SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Proyek pelebaran Jalan Raya Menganti Lidah Wetan yang diharapkan menjadi solusi mengatasi kemacetan di kawasan Surabaya Barat terancam molor.
Kepala DSDABM Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, mengungkapkan bahwa kendala utama proyek ini terletak pada proses pembebasan lahan yang berjalan paralel dengan pengerjaan fisik.
"Poyek ini agak lambat karena apa pembebasan sama sama fisiknya berjalan paralel bareng, " kata Samsul diwawancarai Memorandum, Selasa 19 November 2024.
BACA JUGA:DPRD Surabaya Ingatkan Pentingnya Keselamatan di Proyek Pelebaran Jalan Menganti Lidah Wetan
Proses pembebasan lahan yang cukup rumit membuat progres proyek menjadi lebih lambat dari yang direncanakan. Rencana awal untuk menyelesaikan proyek sepanjang 500 meter pada tahun ini nampaknya sulit tercapai.
"Kami akan melanjutkan proyek ini pada tahun depan dan secara bertahap hingga mencapai perbatasan Menganti, Gresik," tambah Syamsul.
Rencananya, pelebaran jalan akan dilakukan hingga mencapai perbatasan kota pudak tersebut. Konsep pelebaran jalan yang diadopsi oleh pemerintah kota adalah dengan membangun saluran di tengah jalan dan memperlebar badan jalan di kedua sisinya. Konsep ini serupa dengan proyek pelebaran Jalan Wiyung yang telah selesai. Namun, konsep ini juga berarti membutuhkan lahan yang lebih luas untuk pembebasan.
"Konsepnya serupa dengan proyek pelebaran Jalan Wiyung sebelumnya, yakni saluran di tengah jalan dan memperlebar badan jalan di kedua sisi," jelasnya.
Syamsul, mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih ada puluhan persil lahan yang belum berhasil dibebaskan. Meskipun demikian, proses pembebasan lahan masih berjalan.
“Sudah puluhan persil berhasil dibebaskan, namun masih banyak persil yang belum final," ujar Syamsul.
BACA JUGA:Proses Pelebaran Jalan Pronojiwo-Turen Diproyeksikan Rampung Oktober 2024
Kondisi ini membuat proyek pelebaran jalan sepanjang 500 meter mulai pertigaan Babatan Unesa sampai perumahan Lembah Harapan Pinus Asri yang ditargetkan selesai pada Desember ini terancam molor.
"Targetnya untuk yang 500 meter sebenarnya Desember ini harus selesai," tegasnya.
Lebih lanjut, Syamsul menjelaskan bahwa pada tahun depan, pemerintah kota akan kembali melakukan pembebasan lahan secara paralel dengan pengerjaan fisik. “Jadi, prosesnya akan berjalan beriringan,” tambahnya.