Kabar Malapraktik hingga Pasien Terlantar di RSUD Dr Mohamad Soewandhie, Dirut Pastikan Pasien Sudah Ditangani

Sabtu 02-11-2024,12:04 WIB
Reporter : Arif Alfiansyah
Editor : Muhammad Ridho

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kabar adanya dugaan malapraktik hingga pasien terlantar di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie beredar di sosial media (sosmed).

Dugaan itu muncul setelah ada pasien berinisial R (68), yang dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Mohamad Soewandhie meninggal dunia, karena dinilai tidak dilayani dengan baik. 

BACA JUGA:Pasien RSUD Dr Mohamad Soewandhie Gagal Bunuh Diri

BACA JUGA:PKS Minta Ada Fasilitas Helipad di Gedung Baru RSUD dr Mohamad Soewandhie

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh beberkan kronologi adanya dugaan tuduhan itu terhadap pasien yang ditangani oleh tim medis di ruang IGD, Jumat 1 November 2024.

Terkait hal itu, dr Billy menyatakan, tuduhan tersebut tidak benar, karena tim medis yang merawat pasien R sudah sesuai prosedur dan penanganan intensif. 

Dirut RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, dr Billy mengatakan, saat pasien R dilarikan ke IGD dalam keadaan tidak sadarkan diri. Melihat kondisi tersebut, nakes RSUD Dr. Mohamad Soewandhie bergegas melakukan penindakan agar pasien tersebut tertangani dengan baik. 

BACA JUGA:Layanan Oncology Center RSUD dr Mohamad Soewandhie, Komisi D: Harus Dibarengi Peningkatan Kemampuan Nakes

Setelah dilakukan penanganan, ternyata pasien R mengalami sakit kencing manis yang menyebabkan perempuan tersebut hilang kesadaran. 

"Karena gula darahnya sangat tinggi. Jadi karena komplikasi gula darahnya yang sangat tinggi itu, menyebabkan luka di kakinya sehingga ada gangren yang menyebabkan harus amputasi, dan naik ke otaknya sehingga tidak sadar, maka dari itu kami stabilkan di IGD,” kata dr. Billy. 

Ia menjelaskan, pada saat itu, dokter penanggungjawab pasien R, segera melakukan pengobatan untuk penanganan lebih lanjut. Disamping itu, lanjut dr. Billy, dokter penanggung jawab tersebut melakukan pengecekan gula-darah terhadap pasien tersebut. 

“Gula-darahnya itu 335, ya itu tinggi, sangat tinggi. Setelah itu, dikasih obat kemudian turun menjadi 105 gula-darahnya. Nah, ini membantah tuduhan bahwa kita tidak ngapa-ngapain (melakukan penindakan) terhadap dia (pasien),” jelasnya. 

BACA JUGA:Dirut BPJS Kesehatan Pastikan Peningkatan Mutu Layanan di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie

Dikarenakan infeksi penyakit tersebut sudah menyebar ke seluruh tubuh pasien, setelah melakukan pengobatan lebih lanjut, tim medis RSUD Dr. Mohamad Soewandhie yang bertugas di IGD saat itu melakukan proses terapi dan observasi hingga kondisi pasien membaik. 

“Nah, itu terapinya masih dilanjutkan terus. Karena kondisi otaknya sudah permanen dan tidak bisa kembali lagi, sehingga keadaanya tidak bisa kembali pulih dan kesadarannya tidak bisa naik,” paparnya. 

Kategori :