SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Suara isak tangis disertai alunan tahlil sayup terdengar dari rumah Pujiono (47), di Jalan Keputran Panjunan Gang III, Senin 28 Oktober 2024, sore. Bapak dua anak itu, dinyatakan tutup usia, setelah menjalani perawatan medis selama 27 hari di RSUD dr Soetomo.
BACA JUGA:Sebulan Jalani Perawatan, Korban Begal oleh Wanita di Gununganyar Tutup Usia
Setelah menghembuskan nafas terakhir pukul 10.00, jenazah Pujiono dipulangkan ke rumah duka untuk disucikan. Sekitar pukul 15.15, jenazah Pujiono dibawa ke Masjid Al Islah yang berjarak 50 meter dari tempat tinggalnya, untuk disalatkan.
Kematian Pujiono membuat tetangga dan keluarga merasa kehilangan. Sosoknya di lingkungan sekitar, dikenal sangat humoris dan baik hati. Sejak tinggal 47 tahun lalu, Pujiono tak satupun memiliki musuh di lingkungan tempat tinggalnya itu.
BACA JUGA:Korban Begal di Gunung Anyar Tambak Masih Pemulihan di RS
Pujiono adalah wakil RT sekaligus ketua PPS di RT 07, RW 13, Kelurahan Keputran Panjunan. Setiap pemilihan daerah hingga pemilihan umum, Pujiono selalu menjadi langganan sebagai Ketua PPS di sana.
Hal itu diungkapkan, M Basir, Ketua RT 07, RW 13 Kelurahan Keputran Panjunan. Ia menyebut, sosok Pujiono adalah warga sekaligus pengurus RT yang berdedikasi tinggi. "Almarhum ini, sangat luar biasa," kata M Basir ditemui di lokasi.
BACA JUGA:Wanita Asal NTT Terlibat Perampokan Sopir Taksi Online di Gunung Anyar Tambak
"Dia bisa meng-handle semua keperluan warga sekitar. Setiap ada pemilihan, beliau selalu jadi ketua PPS di sini. Termasuk buat pilkada besok ini dia ketuanya. Sangat baik sekali pak Pujiono," imbuh M Basir.
BACA JUGA:Begal Driver Taksi Online Belajar Modus lewat Internet
Basir menyebut, tidak ada firasat apapun soal kematian wakilnya itu. Bahkan, malam sebelum kejadian tragis itu, Basir sempat bertemu dengan korban.
"Firasat tidak ada. Soalnya malamnya sudah koordinasi tiba-tiba sudah dijabari itu," tutup Basir seraya mengikuti rombongan jenazah Pujiono.
BACA JUGA:Korban Perampokan Taksi Online adalah Ketua PPS Embong Kaliasin
Sementara itu, Nanang, Sepupu Pujiono berharap, kasus yang menimpa saudaranya itu bisa berjalan sesuai hukum dan aturan yang berlaku. Terlebih, Pujiono merupakan kepala keluarga yang harus menafkahi istri dan kedua anaknya yang masih kecil.
"Semoga pelaku dihukum setimpal. Korban ini sangat baik. Tentu kita merasa sangat kehilangan atas kepergiannya. Korban ini sebenarnya tidak banyak bicara. Tetapi di sini dia dikenal sebagai tokoh masyarakat," pungkas Nanang. (fdn)