Refleksi Hari Santri Nasional, Kaji Ghofur Ungkap Visi Besar untuk Perubahan di Lamongan

Rabu 23-10-2024,06:51 WIB
Reporter : Syaiful Anam
Editor : Muhammad Ridho

LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Refleksi Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2024, merupakan visi besar untuk membawah perubahan di Kabupaten Lamongan mendatang.

Ini disampaikan oleh H Abdul Ghofur  bersama Firosya Shalati saat mengadiri peringatan Hari Santri Nasional di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jalan Kyai Amin No. 09 Lamongan, Jawa Timur.

Momen Hari Santri Nasional 2024 mengusung tema "Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan".

Kaji Ghofur sapaannya menyatakan komitmen untuk lebih memperhatikan pondok pesantren di Lamongan. Program-program terkait santri harus bisa terakomodir, termasuk tunjangan bagi guru ngaji dan guru Madrasah Diniyah (Madin).

BACA JUGA:Blusukan ke Pasar Kiringan Bengawan Jero, Kaji Ghofur Bakal Tata Pasar dan Bangun Jalan Rusak di Lamongan

Sebagai santri, Kaji Ghofur memberikan perhatian besar pada pondok pesantren di Lamongan. Kedepan, saya akan mengadakan lomba membaca kitab kuning antar pondok pesantren, guna gairahkan semangat santri untuk belajar. Ia berjanji, jika terpilih sebagai Bupati, juga segera mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) terkait pondok pesantren. 

Kaji Ghofur calon bupati Lamongan nomor urut 1 (satu), diketahui mempunyai latar belakang pendidikan pesantren sejak kecil. Pengalaman selama di Pesantren YAPI, pendidikan formal mulai dari MTs/SMP hingga MA/SMA, telah memupuk pandangannya tentang pentingnya pendidikan yang terintegrasi antara kurikulum umum dan agama.

BACA JUGA:Blusukan ke Pasar Babat Lamongan, Kaji Ghofur Segera Merespon Keluhan Pedagang dengan BAGUS

Yayasan ini diasuh oleh Habib Husein Al Habsyi dan Ustadz dari Ponpes Langitan Tuban, yakni Ustadz Qosim, Ustadz Abdul Rohim dan Gus Abdullah Faqih adalah kakak kelasnya.

Oleh karena itu, ia merupakan alumni dari Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Bangil, Pasuruan, yang telah lama dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Jawa Timur. Yayasan yang berdiri sejak 21 Juni 1976 ini telah melahirkan banyak ulama dan tokoh penting di negeri ini, dan Kaji Ghofur adalah salah satunya. 

‘’Saya di Bangil sekitar 6 tahun, setelah dari Bangil saya ke Kampung Pare Kediri untuk kursus bahasa Inggris selama satu tahun setengah. Tak hanya sampai disitu, ia bersama saudara-saudaranya kemudian menempuh pendidikan di Pakistan, tepatnya di Panjab University Pakistan," beber Kaji Ghofur.

BACA JUGA:Tingkatkan Silaturahmi, Bacabup Lamongan Kaji Ghofur Hadiri HUT Ke-23 Partai Demokrat

BACA JUGA:DPP PSI Resmi Rekomendasi Abdul Ghofur dan Firosya Shalati Maju Pilkada Lamongan

Dari pengalaman hidupnya menjadi inspirasi kita semua. Saat menimba ilmu diperkuliahanpun sambil bekerja. Salahsatunya, menjadi Muthowif (pemandu atau pembimbing ibadah haji maupun umrah) dan petugas Haji di Arab Saudi, itu mencerminkan figur pemimpin yang patut dicontoh.

"Saya pernah bekerja di hotel selama musim haji, mencuci piring dan melayani jamaah Indonesia. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang arti perjuangan dan kerja keras," tuturnya. 

Kategori :