SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Calon Gubernur Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah menyoroti masalah angka kematian akibat penyakit kanker, jantung, stroke, dan uro-nefrologi (KJSU). Sikap ini, disampaikan calon gubernur dari PKB saat debat Pilgub Jatim 2024.
BACA JUGA:Cagub Luluk: Bangun Jatim dengan Gotong Royong
Di atas panggung debat, Luluk menyoroti kurangnya fasilitas penanganan kasus Kanker Jaringan Lunak (KJSU) yang masih menjadi masalah di Jatim.
"Seharusnya, angka risiko kematian akibat KJSU tidak terjadi, jika Ibu benar-benar serius menangani kasus tersebut saat masih menjabat," kritik Luluk di hadapan Khofifah Indar Parawansa mengenai program yang telah dilakukan selama menjabat lima tahun sebagai Gubernur Jatim.
Luluk menyatakan bahwa penilaian ini didasarkan pada pengalamannya pribadi dalam merawat ibunya yang menderita stroke.
"Saya melihat langsung bahwa penempatan dokter spesialis tidak merata, terutama di daerah terpencil,” tandas politisi PKB.
BACA JUGA:Gus Halim: Yakin Pasangan Luluk-Lukman Siap Hadapi Debat Kandidat
Luluk menyebutkan tidak meratanya penempatan dokter spesialis sangat mempengaruhi akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
lebih lanjut, Luluk menyampaikan langkah taktisnya untuk menekan kejadian KJSU dan meningkatkan layanan bagi penderita KJSU di Jatim.
Masyarakat perlu menekankan pentingnya pencegahan melalui edukasi pola hidup sehat.
BACA JUGA:Kunjungan ke Ponpes Tebu Ireng, Luluk Sampaikan Visi Bagun Ekonomi Berbasis Pesantren
"Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini," ujar Luluk.
Pentingnya kemudahan akses screening dini. Ia juga menekankan perlunya pelatihan bagi tenaga medis untuk memastikan mereka siap menangani kasus-kasus ini.
BACA JUGA:Luluk-Lukman Nomor 1, Khofifah-Emil Nomor 2, Risma-Gus Hans Nomor 3