TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - KPU Tulungagung berupaya mengantisipasi banyaknya pemilih yang enggan menggunakan hak pilihnya saat Pilkada 2024. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar kemitraan menggandeng LSM dan Ormas untuk mensosialisasikan tahapan pelaksanaan Pilkada 2024.
Hal ini disampaikan oleh Ketua KPU Tulungagung, Moh Lutfi Burhani dalam sambutannya ketika sosialisasi peran media dalam mendorong peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 di kantor PWI Tulungagung, pada Jumat 11 Oktober 2024.
Burhan, sapaan akrab Ketua KPU Tulungagung mengatakan, semua pihak memiliki peran untuk mendorong tingginya angka pemilih yang datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
BACA JUGA:KPU Tulungagung Gelar Gathering, Ajak Media Sukseskan Pilkada 2024
"Kami berharap capaian pengguna hak pilih yang nyoblos bisa minimal sama dengan Pemilu 2024 atau lebih tinggi, di atas 80 persen," ujarnya.
Baginya media memiliki peran penting untuk mendukung hal tersebut. Apalagi target capaian pengguna hak pilih pada Pilkada 2024 lebih dari 80 persen, lebih tinggi dibanding pilkada sebelumnya yang ada di kisaran 70 persen.
"Media ini perannya penting sekali, apalagi selama ini teman-teman media aktif mengabarkan tahapan pilkada, bahkan setiap tahapan selalu disampaikan kepada publik, ini jadi bagian upaya memancing masyarakat menggunakan hak pilihnya," paparnya.
BACA JUGA:KPU Tulungagung Terima Puluhan Ribu Kotak Suara dan Kabel Ties Pilkada 2024
Burhan menjelaskan, sosialisasi yang sama juga dilakukan dengan menyasar kelompok pemilih pemula, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan berbagai kelompok masyarakat lainnya.
Sementara Ketua PWI Tulungagung, Wiwieko Dharmainingrum dalam paparannya mengungkapkan, sesuai data yang dimilikinya saat ini, potensi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024 di Tulungagung cukup tinggi. Bahkan pihaknya menyebut, pengguna hak pilih hanya ada di kisaran 50 persen.
"Itu data yang kita kumpulkan dari berbagai sumber terpercaya di Tulungagung. Angka yang ada di kisaran 50 persen itu dengan catatan kalau pilkada dilakukan saat ini. Kalau nanti November berarti masih ada waktu untuk meningkatkannya, karena sebagian besar masyarakat, apalagi yang mahasiswa di luar kota itu, sudah tidak terlalu peduli dengan pelaksanaan pilkada, tentu ada faktor lainnya juga," ungkapnya.
BACA JUGA:KPU Tulungagung Tetapkan 866.030 Pemilih Untuk Pilkada 2024
Oleh sebab itu, pihaknya berharap data ini menjadi pertimbangan KPU maupun Pemkab Tulungagung yang memiliki tanggung jawab untuk mensukseskan terlaksananya pilkada, yang salah satu indikatornya adalah tingginya pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024.
"Ini harus jadi bahan koreksi dan menjadi bahan oleh semua pihak yang memiliki tanggung jawab mensukseskan pilkada di Tulungagung," pungkasnya.(fir/fai)