Surabaya, memorandum.co.id - Di tengah pandemi Covid-19 dan keterbatasan lahan pertanian tidak membuat petani di Surabaya putus asa. Mereka tetap bekerja seperti biasa dan hasilnya mereka kini panen padi dan cabai merah. Seperti di Kecamatan Pakal, lahan pertanian yang berhimpitan dengan perumahan mewah, beberapa petani memanen padi. Dengan menggunakan sabit, mereka memotong padi dan kemudian langsung dirontokkan dengan alat sederhana. "Ini bukan sawah milik saya lagi karena sudah dijual ke pengembang. Karena belum digunakan, saya tanami padi," ungkap Supangkat, warga Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Kamis (16/4/2020). Sementara itu, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, sekarang ini ada sekitar 1.500 hektare lahan pertanian. Dari luas lahan tersebut, yang dimiliki petani hanya 25 persen. Sedangkan sisanya 75 persen dikuasai investor. Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Rahmad Kodariawan mengatakan, lahan milik investor itu belum dibangun perumahan. Maka oleh petani setempat dimanfaatkan dengan ditanami berbagai tanaman. ”Lahan pertanian yang masih tersisa digarap 35 kelompok tani. Soal berapa jumlah petaninya, saya tidak hafal,” kata dia. Rahmad mengakui, lahan pertanian di Surabaya dulunya mencapai 20.000 hektare. Seiring dengan perkembangan zaman, luasan lahan pertanian terus menyusut hingga kini tinggal 1.500 hektare. Dan itu tidak menutup kemungkinan akan terus menyempit. Ini terjadi ketika investor mempergunakan lahan pertanian untuk perumahan mewah. (udi)
Petani Pakal Panen di Tengah Pandemi Covid-19
Kamis 16-04-2020,09:48 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :