SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menghadapi ancaman bencana ternyata memerlukan peran media massa. Karena itu, BPBD Jawa Timur menggandeng para jurnalis sebagai salah satu unsur penthahelix dalam penanggulangan bencana.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyampaikan, kegiatan selaman dua hari ini, Kamis-Jumat 3-4 Oktober 2024, BPBD Jatim menggelar Survival Camp bagi pegiat para jurnalis. Kegiatan dikemas dalam Sosialisasi Penanggulangan Bencana dengan tajuk Jurnalis Tangguh Bencana ini dilangsungkan di Taman K-Gallery, Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Hadir sebagai pemateri; Sosiolog Unair Prof Hotman Siahaan dan Tim Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim.
BACA JUGA:BPBD Jatim Targetkan Tim Voli Pantai Pertahankan Emas di PON XXI Aceh-Sumut
"Kami tegaskan, bahwa megathrust itu adalah potensi, bukan prediksi. Jadi kita tidak bisa mengetahui kapan ancaman itu bisa terjadi," tegas Gatot Soebroto membuka kegiatan didampingi, Plt Kabid PK Dadang Iqwandy, Plt Kabid RR Dhani Aribowo dan Penata PB Ahli Madya Sriyono.
Kalaksa BPBD Jatim menyampaikan, selama ini kolaborasi dengan kalangan media, selaku unsur penthahelix dalam penanggulangan bencana, telah terjalin dengan baik.
Para wartawan yang tergabung dalam 'Disaster Jurnalism Community' ini bisa terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya peningkatan kapasitas dan pengurangan risiko bencana. “Salah satunya, dengan menyosialisasikan isu megathrust yang viral beberapa waktu ini,” sebut dia.
BACA JUGA:Kurangi Risiko Bencana, BPBD Jatim Minta Kabupaten/Kota Manfaatkan Teknologi dan Berinovasi
Senada Prof Hotman Siahaan juga menguatkan, bahwa peran media dalam penanggulangan bencana itu harus ditekankan pada sosialisasi untuk peningkatan kapasitas masyarakat.
“Karena jika kapasitas masyarakat meningkat, maka kerentanan akan turun dan akan mampu mengurangi risiko bencana,” kata Hotman.
Sementara itu, Tim SRPB Jatim menyampaikan materi tentang survival atau cara bertahan hidup di saat terjadinya bencana.
BACA JUGA:Peringati HKB 2024, BPBD Jatim Gelar Simulasi Evakuasi Bencana Gempa Bumi
Disaster Jurnalism Community diikuti jurnalis Pokja Wartawan Grahadi dan Ketua Pokja Wartawan Indrapura, banyak memberi pengetahuan kebencanaan para insan pers.
Disaster Jurnalism Community berharap forum forum tanggap bencana semakin sering digelar. Sehingga media massa bisa memahami pentingnya tanggap bencana. “Sehingga masyatakat juga siap begitu terjadi bencana,” terang Riko dan Ima perawakilan Disaster Jurnalism Community dihadapan Sekretaris BPBD Jatim, Andhika N Sudigda. (day)