Saat ini, stasiun Madiun menjadi salah satu stasiun kereta api terbesar dan tertua di Kota Madiun, dan terbesar urutan ketiga di Jawa Timur.
Stasiun di Madiun dikelola dan dinaungi oleh Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VII Madiun.
Pada tahun 1873, kolonial Belanda memberikan izin untuk pembanguan jalur kereta api lintas Surabaya-Surakarta dan Madiun-Ponorogo.
Kemudian pada tahun 1882, stasiun kereta api Madiun dan Balai Yasa Madiun yang sekarang menjadi Balai Yasa tertua, diresmikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa itu.
BACA JUGA:Peringati Hari Juang Sebagai Bentuk Sejarah Perjuangan Polri di Masa Kemerdekaan
Sekarang sudah menjadi milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Selain itu, hal yang menarik, yaitu kini Madiun menjadi pusat industri kereta api dengan didirikannya PT Industri Kereta Api (INKA), yang hingga saat ini beroperasi hingga di kancah internasional.
INKA sendiri merupakan pabrik pembuatan kereta api terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, sebagai kota dengan julukan Kota Kereta Api, Madiun juga memiliki instansi pendidikan atau sekolah tinggi yang bergerak dalam dunia perkeretaapian, yaitu Politeknik Perkeretaapian Indonesia.
BACA JUGA:Penyerahan Sertifikat Gedung PCNU Kota Surabaya: Momen Bersejarah di Kantor Pertanahan
2. Taman Wisata Madiun Umbul Square, Pemandian Alami yang Melegenda
Tempat pemandian Umbul Square merupakan tempat wisata peninggalan Belanda di zaman dulu.
Konon katanya, air yang ada di wisata Umbul ini berasal dari air belerang gunung Wilis yang lokasinya tidak jauh dari kota Madiun.
Menariknya, tempat wisata Umbul Square ini menyediakan banyak wahana permainan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.
BACA JUGA:Museum Akademi Kepolisian di Semarang, Melihat Sejarah Polri dari Dekat
Sejarah dari wisata Umbul ini, yaitu dulunya tempat ini dijadikan sebagai tempat peristirahatan bangsa Belanda pada masa itu.