"Ini bisa menjadi sinyal bahwa masyarakat menginginkan perubahan atau setidaknya pilihan yang lebih beragam," katanya.
BACA JUGA:Pengamat Politik: Kemenangan Paslon Hambar Jika Melawan Bumbung Kosong
Meskipun Eri Cahyadi dan Armuji didukung oleh banyak partai, mereka tetap harus bekerja keras untuk memenangkan hati masyarakat.
BACA JUGA:100 Persen Parpol Diborong, Paslon Adi-Nawawi Mendaftar Lawan Bumbung Kosong
"Melawan bumbung kosong bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, karena jika bumbung kosong menang, pemilihan harus diulang," cakap Dia.
Kritik juga bisa diarahkan pada kualitas kepemimpinan yang ditawarkan. Jika hanya ada satu pasangan calon, masyarakat mungkin meragukan apakah mereka benar-benar yang terbaik atau hanya pilihan yang tersedia karena kurangnya kompetisi.
BACA JUGA:Pascaputusan MK Soal Cakada, Pakar Politik Unesa: Selamat Tinggal Bumbung Kosong dan Cakada Boneka
"Dengan hanya satu pasangan calon yang maju, pemilih tidak memiliki alternatif yang memadai untuk mengekspresikan preferensi politik mereka. Hal ini dapat mengurangi partisipasi pemilih dan menurunkan kualitas demokrasi lokal," jelasnya.
BACA JUGA: Incumben Lawan Bumbung Kosong, Bahaya Bagi Pendidikan Politik Warga Kota Surabaya
Sehingga kondisi saat ini bisa diartikan Partai politik di Surabaya tampaknya gagal dalam menjalankan peran mereka sebagai pilar demokrasi.
BACA JUGA:Massa Pendukung Bumbung Kosong Geruduk KPU, Minta Saksi Boleh Masuk TPS
"Mereka (parpol) tidak berhasil menghadirkan calon-calon pemimpin yang beragam dan kompeten, yang seharusnya menjadi pilihan bagi masyarakat," jelasnya.
BACA JUGA:Ketua APHTN Sayangkan Pilkada Lawan Bumbung Kosong
Fenomena saat ini dukungan terhadap kotak kosong muncul sebagai bentuk protes terhadap situasi politik saat ini. Meskipun gerakan ini mungkin tidak signifikan dalam hal perolehan suara, namun mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap dinamika politik yang ada.