Catatan: Eko Yudiono, Wartawan Memorandum
Namanya Udin Irchamna. Caleg Dapil 4 Ponorogo ini bak kejatuhan durian runtuh. Meski perolehan suaranya hanya 78, ia berhasil duduk di kursi dewan setempat. Ajaib! Bisa dikatakan demikian. Takdir! Lebih tepat.
Sebab, Udin duduk di kursi dewan gara-gara menggantikan Sucipto yang meninggal dunia sebelum dilantik. Sesuai aturan, Caleg di bawah sucipto yang menggantikan jika berhalangan tetap atau meninggal.
BACA JUGA:Catatan Bhayangkara FC yang Nasibnya di Ujung Tanduk: Obatnya Cuma Satu, Keajaiban!
Udin mengaku tanpa modal untuk nyaleg. Bahkan, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mendapatkan 78 usara sah dari keluarga besarnya. Sebab, ia mengaku hanya kampanye di lingkup keluarga tidak lebih.
Modal doa dan restu dari orang tua ternyata bisa mengubah nasib udin. Ia pun dilantik bersama 45 anggota terpilih lainnya. Meski jadi anggota dewan karena nasib baik, Udin bertekad akan amanah. Bakal membawa aspirasi di Dapilnya.
Dari Udin kita sebenarnya bisa belajar banyak. Bahwa, terkadang, jabatan tidak harus dikejar dengan gelontoran miliaran rupiah. Sudah jadi rahasia umum jika ingin terpilih menjadi anggota dewan, Celag harus merogoh kocek dalam-dalam.
Bahkan, tidak cukup hanya Rp 1 Miliar saja untuk jadi anggota dewan tingkat kabupetan. Bayangkan di tingkat Provinsi atau pusat.Hem!
Namun cerita Udin bisa jadi satu diantara seribu. Bahkan puluhan ribu atau bahkan jutaan. Kisah Udin juga mirip dengan anggota DPD terpilih Komeng. Bedanya, Komeng lebih adalah publik figur.
Karena itu, meski fotonya nyeleneh, suara yang diraih pemilik nama asli Alfiansyah ini diluar prediksi. Komeng meraih 5.399.699 suara.
Suaranya bahkan mengalahkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang meraih 4.260.169 suara di 84 daerah pemilihan (Dapil). Sekali lagi, itulah takdir. Dengan foto yang tidak biasa, Komeng melenggang ke Senayan.
Begitu juga dengan Udin. Hanya dengan 78 suara sah, ia resmi dilantik menjadi anggota dewan. Jodoh, rezeki dan maut adalah urusan Allah SWT. Catatan di bumi terkadang tidak sama dengan catatan di langit. Jika Allah SWT sudah berkehendak, apapun bisa terjadi. Kun fa yakun (Jadilah! maka terjadilah ia) Surat Yasin: 82.